Lihat ke Halaman Asli

Dwi Herlina

Ilmu keperawatan

Kesehatan mental pada remaja di Indonesia

Diperbarui: 21 Desember 2024   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Abstract

The mental health of adolescents in Indonesia has become an increasingly important issue in recent years. The high prevalence of mental disorders such as anxiety, depression, and emotional stress indicates that many adolescents face significant challenges in their lives. Key contributing factors include high academic pressure, the negative impacts of social media use, and unsupportive family economic conditions. However, social stigma surrounding mental disorders remains a major barrier for adolescents to seek professional help.

On the other hand, efforts by the government, educational institutions, and communities to raise awareness about mental health have shown positive results, though they remain insufficient. Education through public campaigns, integration of mental health into the education system, and the provision of youth-friendly mental health services are important initial steps. This study aims to provide an in-depth overview of adolescent mental health conditions in Indonesia, including contributing factors, impacts, and strategic recommendations for intervention. With a collaborative approach and appropriate strategic steps, it is hoped that this issue can be effectively addressed, enabling Indonesian adolescents to grow into mentally, emotionally, and socially healthy individuals.

Keywords: Adolescent mental health, anxiety disorders, depression, academic pressure, social stigma, mental health services, Indonesia.

Abstrak

Kesehatan mental remaja di Indonesia telah menjadi isu yang semakin penting untuk diperhatikan dalam beberapa tahun terakhir. Tingginya angka prevalensi gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan tekanan emosional menunjukkan bahwa banyak remaja menghadapi tantangan yang berat dalam kehidupan mereka. Faktor-faktor penyebab utama meliputi tekanan akademis yang tinggi, dampak negatif dari penggunaan media sosial, serta kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung. Meski demikian, stigma sosial terhadap gangguan mental tetap menjadi hambatan utama bagi remaja untuk mencari bantuan profesional. 

Di sisi lain, upaya pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental telah menunjukkan hasil yang positif, meskipun masih jauh dari memadai. Edukasi melalui kampanye publik, integrasi kesehatan mental ke dalam sistem pendidikan, dan penyediaan layanan kesehatan mental yang ramah remaja merupakan langkah awal yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mendalam tentang kondisi kesehatan mental remaja di Indonesia, termasuk faktor-faktor penyebab, dampaknya, serta rekomendasi strategis untuk intervensi. Dengan pendekatan kolaboratif dan langkah strategis yang tepat, diharapkan masalah ini dapat ditangani secara efektif sehingga remaja Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang sehat secara mental, emosional, dan sosial.

Kata Kunci: Kesehatan mental remaja, gangguan kecemasan, depresi, tekanan akademis, stigma sosial, layanan kesehatan mental, Indonesia.

PENDAHULUAN

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan, terutama pada masa remaja, yang merupakan fase transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini, remaja menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Di Indonesia, isu kesehatan mental pada remaja semakin menjadi perhatian utama, mengingat tingginya angka prevalensi gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan tekanan emosional lainnya. Data menunjukkan bahwa sekitar satu dari tiga remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, sebuah fakta yang mencerminkan urgensi masalah ini.

Faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental remaja di Indonesia sangat beragam. Tekanan akademis, misalnya, sering kali menjadi beban berat bagi remaja yang menghadapi ekspektasi tinggi dari keluarga dan masyarakat untuk meraih prestasi. Selain itu, perkembangan teknologi dan penggunaan media sosial yang masif memberikan dampak positif sekaligus negatif. Media sosial, meskipun membuka peluang untuk berinteraksi dan mengekspresikan diri, juga sering menjadi sumber perbandingan sosial yang tidak sehat, cyberbullying, dan kecemasan akan citra diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline