Lihat ke Halaman Asli

Mbah Tukijo, Wawasan kecil anak-anak Desa

Diperbarui: 25 April 2017   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mbah tukijo sekarang berusia kurang lebih 70 tahun. Memilik 5 orang anak, dan semuanya sudah berkekuarga. Tak satupun dari anak-anaknya yang merawat masa tuanya. Anak-beliau terbilang sukses bahkan cucunya ada yang menjadi sorang bidan disalah satu klinik di kab. Magetan, Jawa Timur.

Sebagian orang mengangap mbah Tukijo hanyalah sebagai petani tua biasa, namun tidak bagi saya. Masa kecil saya sering di isi oleh beliau. Bukan kerabat bukan juga saudara. Hanya tetangga biasa. Setiap kali beliau lewat depan rumah pergi mencari rumput , aku selalu ikut dengannya. Dengan alasan ingin mendengar cerit kecil yang dibawakanya. Bukan sekedar cerita humor atau karangan belaka, semua yang beliau ceritakan berdasarkan fakta yang telah dialami pada masa kecilnya.

Aku sering bertanya kepadanya seputar pendidikan yang diterimanya pada saat beliau masih kecil, "ndisek piye mbah nek sekolah? " beliau menjawab dengan halus dan santai dari pertanyaan yang aku berikan, " sekolah ya sambil cari rumput , "jadi sebelum sekolah cari rumput lalu kerumah pak RT mendengarkan pak Guru bercerita ,sepulang sekolah haru bawa rumput lagi". Ungkap mbah tukijo.

Seringkali aku tertarik dan takjub dengan beliau, melihat proses pendidikanya dimasa kecil yang terbilang susah, namun pengetahua mbah tukijo seputar ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) tidak diragukan lagi. Beliau sangat paham betul tentang berbagai ilmu sosial yang pernah diterimanya diwaktu kecil apalagi soal PETA beliau sangat hawal pulau, benua bahkan kota-kota didunia beliau hafal betul.

Seringnya kerumah mbah tukijo. Sebagian teman-teman saya pada waktu SD sering belajar kepadanya. Bahkan sudah baranjak SMP saya dan teman-teman sering bertanya kepada beliau seputar ilmu sosial.

Sampai sekarang beliau masih memberi wawasan kecil kepada sebagian anak-anak kecil desaku yang bermain kerumanya.

Tapi sayang sekarang ini beliau menderita penyakit Katarak Total, sudah tidak bisa melihat seperti dulu lagi, hanya bayangan cahaya yang dapat dirasakam dari penglihatannya. Disamping keterbatasan ekonomi yang dialami, anak cucunya yang terbilang sukses kurang peduli kepadanya.

Bagiku Mbah Tukijo adalah guru dimasa kecilku, yang memberi sedikit celoteh wawasan kepadaku dan tidak akan pernah aku lupakan. Wawasan kecil yang diberikannya hingga kini masih tersemat dipikaranku Setelah 8 tahun yang lalu, dan sekarang aku duduk di bangku perkuliahan.

Beliau tinggal di desa Ngunut, Kec. Parang, Kab. Magetan , Jawa Timur.

Sama dengan tempat kelahiran saya.

Semoga ada fasilitas pengobatan mata gratis, untuk membantu beliau sembuh dari penyakit katarak yang dideritanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline