Lumajang, [23-11-2024] -- SMK Al-Maliki Sukodono, salah satu SMK Pusat Keunggulan di Lumajang, terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kali ini, siswa, guru, dan praktisi tata busana di sekolah tersebut mendapatkan kesempatan emas untuk belajar tentang desain fashion 3D. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pendampingan yang dilakukan oleh Universitas Negeri Malang (UNM).
Sebagai pemateri, Ibu Ajeng Atma Kusuma, M.Pd., dan Bapak Dr. Agus Sunandar, S.Pd, M.Sn dosen dari UNM, berbagi ilmu dan pengalaman mereka di bidang desain fashion 3D. Materi yang disampaikan mencakup berbagai teknik dan tools yang dapat digunakan untuk menciptakan desain busana secara virtual. Dengan menguasai teknologi ini, siswa SMK Al-Maliki diharapkan dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan karya-karyanya.
"Kami sangat antusias dengan adanya pelatihan ini," ujar Habibullah, S.Pd., MA Kepala SMK Al-Maliki Sukodono Lumajang, "Desain fashion 3D merupakan teknologi yang sangat relevan dengan perkembangan industri fashion saat ini. Dengan menguasai teknologi ini, siswa kami akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif."
Mengapa Desain Fashion 3D Penting?
Desain fashion 3D menawarkan sejumlah keuntungan, yaitu:
Efisiensi: Proses desain menjadi lebih cepat dan efisien karena dapat dilakukan secara virtual.
Kreativitas: Desainer dapat bereksperimen dengan berbagai kombinasi warna, tekstur, dan model tanpa harus membuat prototipe fisik.
Visualisasi: Desain dapat divisualisasikan secara 3D, sehingga memudahkan klien atau produsen untuk memahami konsep desain.
Kolaborasi: Desainer dapat berkolaborasi dengan tim produksi secara lebih efektif.
AI dalam Dunia Fashion
Selain desain fashion 3D, para peserta juga diperkenalkan dengan penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam industri fashion. AI dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti:
Prediksi tren: AI dapat menganalisis data pasar untuk memprediksi tren fashion yang akan datang.
Personalisasi: AI dapat membantu menciptakan desain yang lebih personal sesuai dengan preferensi konsumen.
Otomatisasi: AI dapat mengotomatiskan beberapa tugas dalam proses produksi, seperti pemotongan pola dan penjahitan.
Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya memberikan bekal keterampilan teknis, tetapi juga membuka wawasan para peserta tentang masa depan industri fashion yang semakin terintegrasi dengan teknologi.
Harapan ke Depan
Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, SMK Al-Maliki Sukodono dapat menjadi pusat unggulan dalam bidang desain fashion di Lumajang. Siswa-siswi yang telah mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat menjadi generasi muda yang kreatif dan inovatif, serta mampu berkontribusi dalam memajukan industri fashion Indonesia.