Lihat ke Halaman Asli

Dwi Endik Setiawan

Pendidik dan Penulis

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan CGP Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara

Diperbarui: 27 Maret 2024   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN CGP MODUL 1.1

TOPIK: REFLEKSI FILOSOFIS PENDIDIKAN MENURUT KI HAJAR DEWANTARA


Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) 

4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan dengan yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal): 

1. Facts (Peristiwa): Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada minggu ini atau pada saat menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Apa hal baik yang saya alami dalam proses tersebut? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda selama proses pembelajaran pada minggu ini? Apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut? 

2. Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung? Apa yang saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Ceritakan hal yang membuat Anda memiliki perasaan tersebut. 

3. Findings (Pembelajaran): Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Apa hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini? 

4. Future (Penerapan): Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya melakukan hal serupa di masa depan? Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini? 

FACT (PERISTIWA)

Alhamdulillah, atas berkah dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa saya diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan CGP. Sebelum dimulai pembelajaran dalam pendidikan guru penggerak kami mengikuti lokakarya orientasi PGP pada tanggal 23 Mei 2022. Dalam lokakarya ini kami bertemu dengan peserta CGP angkatan 5 se-kabupaten Trenggalek dan guru pendamping praktik. Kami saling memperkenalkan diri dan membuat kesepakatan belajar untuk berproses dalam pendidikan guru penggerak supaya proses PGP nanti berjalan lancar. Awalnya saya kuatir dan takut tidak dapat menyesuaikan diri dengan waktu antara mengajar dan mengikuti kegiatan ini. Tetapi karena saya berniat untuk belajar maka saya memutuskan bahwa saya harus bersemangat dan belajar juga untuk mengatur waktu demi kelancaran semua urusan. Selama disiplin mengatur waktu saya yakin semua urusan akan bisa diselesaikan. Dalam pendidikan guru penggerak ini para CGP mendapatkan beberapa materi pembelajaran terkait dengan pendidikan. Materi pertama dalam modul 1.1 adalah Refleksi Filosofis Pendidikan menurut pemikiran Ki Hajar Dewantara. Sebelum materi modul 1.1 kami harus mengerjakan pre test terkait dengan materi pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan awal yaitu mulai dari diri. Kegiatan Mulai dari Diri ini merupakan kegiatan pembuka dari seluruh rangkaian materi belajar di Program Pendidikan Guru Penggerak. Saya melakukan sebuah refleksi diri sejauh mana telah mengenal dan memahami Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dilanjutkan dengan pemberian materi dalam eksplorasi konsep di LMS dan forum diskusi virtual. Kemudian kami berkolaborasi dalam kelompok untuk mempresentasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.. Sebelum mengikuti PGP saya belum pernah mendalami dengan teliti pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Ternyata di dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan terdapat filosofi yang sangat mulia bagaimana seharusnya guru harus membimbing siswa. Saya sangat tertarik mempelajari hal ini karena saya merasa banyak kekurangan selama menjadi seorang guru. Saya berniat belajar di PGP dengan sungguh-sungguh dangan harapan saya nanti mampu menjadi guru yang baik.

FEELINGS (PERASAAN)

Saya sangat kagum dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang saya pelajari di PGP. Saya senang sekali dapat berkolaborasi dengan CGP, PP , dan fasilitator yang inspiratif. Saya bangga dan bersyukur dapat belajar bersama dengan beliau. Banyak hal yang dapat saya pelajari dari hasil kolaborasi. Misalnya tentang guru harus memberikan keteladanan budi pekerti di setiap proses pembelajaran dengan siswa yang dapat bersumber dari sosial kultural yang luhur daerah setempat dan menjadi dasar pendidikan sejak dulu, guru harus mendampingi dan menuntun siswa dengan ikhlas dan sebagainya. Saya kagum ternyata banyak kebiasaan baik dalam sosial kultural yang dapat kita sampaikan dan kita terapkan dalam proses pembelajaran budi pekerti. Saya mencoba menerapkan kepada siswa tentang pembiasaan baik tersebut, misalnya saling menghargai dalam proses pembelajaran dengan mengutarakan tujuan pembelajaran dan membuat kesepakatan dengan siswa dan itu membuat saya percaya siswa akan dapat belajar dengan tenang. Karena siswa mempunyai keinginan dan bisa mengutarakan keinginan tanpa merasa tertekan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline