Lihat ke Halaman Asli

Shinbenuna

Penulis Lepas

Istri Kedua (2)

Diperbarui: 13 April 2024   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Dalam sebuah hidup tentu selalu ada suka maupun duka. Jikalau semua cerita hidup memiliki kisah yang selalu indah, bukankah hati tidak akan pernah bisa untuk lebih kenal dengan dua kata keramat " Sabar dan Ikhlas". 

Sabar untuk hati yang sudah tidak meratap dan mulut yang sudah tertutup untuk mengeluh. Dan tentang Ikhlas yang sering diagung agungkan sebagai memurnikan niat mencari Ridha Tuhan Yang Maha Esa.

"Ndis, Beneran kamu mau jadi istri kedua si Dika, yang bener aja sih!" Julie sungguh tidak habis pikir dengan apa yang ada diotak sahabatnya ini yang rela akan menjadi istri kedua dari Dika, orang yang pernah menyakiti sahabatnya ini.

"Sebenarnya aku kurang yakin sih, tapi aku akan melakukannya" Gendhis menunduk mengaduk ngaduk minuman dihadapannya memainkan sedotan untuk meredakan gelisah yang selalu menghantuinya.

"Eh kamu, Harusnya kamu tidak pernah kembali dengan pria yang pernah selingkuh. Apalagi yang diharapkan dari lelaki seperti itu? Suatu saat kamu pasti akan bertemu dengan lelaki yang lebih baik! Kenapa sih membuang waktumu sama si Dika sialan itu?" Julie mendesah berat dan kembali melanjutkan bicara "Ah, setelah kupikir kamu akan selalu kembali ke tempat semula. Tempat si dia yang memberimu luka dan air mata! Dasar Bego!"  Sebagai seorang sahabat, Julie sungguh tidak ingin melihat sahabatnya ini sengsara dan terluka. Sudah cukup ia melihat raut kesedihan Gendhis beberapa tahun terakhir. Ia paham betul bagaimana Gendhis sangat mencintai Dika.

"Tahu gak? Aku menangis hingga hampir gila waktu  Dika meninggalkanku. Tapi, lidahku kelu untuk memohon mengatakan jangan pernah meninggalkan aku. Jiwaku rasanya runtuh dan seperti musnah" Gendhis tersenyum getir "Rasanya benar kata orang bahwa jatuh cinta hanya sekali, selebihnya hanya melanjutkan hidup" Gendhis menatap Julie sendu dengan matanya yang sudah berkaca -- kaca.

"Bodoh sekali kamu, Dika itu memang gak pernah paham seberapa beruntungnya dulu saat memilikimu. Kamu itu wanita yang cantik, Mandiri, berpendidikan tinggi, Atitudemu juga sangat baik, pengertian dan setia. Si bego Dika cuma melihat setitik kekuranganmu yang terlalu mandiri trus mengira hadirnya tidak berguna. Dika tidak pernah mencoba melihat seberapa kamu berusaha untuk bergantung dengan Dika meskipun jiwamu adalah jiwa yang mendiri. Hanya karena kamu tidak bisa merayu dan memanja!" Julie mengingatkan kembali betapa kejam dan bodohnya Dika  "Sayang sekali! Kamu tidak akan bertemu dengan orang yang tepat jika kamu tidak pernah berani melepaskan orang yang salah" Julie sangat berharap Gendhis bisa mengubah keputusannya. Sebelum semuanya menjadi sangat terlambat. 

"Aku tak pernah mengerti benarkah ini cinta atau hanya kebodohanku semata. Aku tetap mencintai seseorang yang kutahu bahwa dia tidak pernah bisa dimiliki dan seseorang yang sangat tidak layak kuberikan jiwaku yang nyatanya hanya  seorang pecundang dan penghianat. Tapi, tetap dia yang selalu ada di jiwa ini" Demi Tuhan Gendhis juga ingin membuang semua tentang Dika dalam hidupnya. Ia ingin bahagia, sungguh! Tapi tidak pernah bisa! Semua tidak sama lagi saat Dika datang dalam hidupnya dan meninggalkannya. Hadirnya bak kembang api yang sangat indah namun hanya bisa dinikmati sekejap saja.

"Apakah kamu pernah membencinya?" Julie begitu penasaran dengan ini. 

"aku ingin sekali membencinya. Namun, nyatanya tidak pernah bisa. Sekalipun terluka, sekalipun merana. Karena dia seorang yang membuatku jatuh cinta sedalam ini adalah Dika. Seberapa keras dia melukaiku aku tertap ingin dia disisiku. Memang, Lelah bertahan dengan semua ini. Tapi, tidak melihatnya lagi membuat diriku semakin terluka"

"Kukira lagu Lyodra hanya bualan ternyata kenyataan" Julie mencoba melucu untuk mencoba mencairkan suasana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline