Keputusan Federal Reserve bahwa suku bunga acuan akan tetap tinggi selama jangka waktu yang lebih lama membuat Dollar bergerak pada level tertinggi selama sepuluh bulan terakhir.
Ketua The Fed, Powell mengatakan bahwa bank sentral akan tetap pada keputusannya mempertahankan suku bunga tinggi untuk mengembalikan inflasi ke angka 2%. Level Inflasi Amerika hari ini masih dalam angka 3,7%.
Penguatan Dollar ini tentusaja membuat pergerakan emas semakin tertekan. Kebijakan The Fed yang cenderung Hawkis membuat Emas kesulitan untuk mengalami kenaikan. Harga emas mengalami sedikit kenaikan pada hari jum’at tapi tetap pada performa terburuk sejak bulan Februari.
Bank Central lainnya cenderung untuk mempertahankan suku bunganya membuat emas harus berjuang keras untuk naik. Bukan tidak mungkin para investor lebih tertarik untuk menjual emas dan beralih pada uang kertas.
Titik terang kenaikan emas sudah mulai terlihat dengan tanda bahwa inflasi Amerika mulai melemah. Hal ini tampak dari pengkajian ulang suku bunga. Jika suku bunga diturunkan maka secara otomatis emas akan mengalami kenaikan.
Pada hari Sabtu, harga beli Antam terpantau mengalami penurunan sebesar 4.000 rupiah per kg sehingga 1 gram emas berada pada harga Rp 1.053.000. Sedangkan harga jual kembali (buy back) mengalami penurunan sebesar Rp 5.000 menjadi Rp 928.000 per gram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H