Lihat ke Halaman Asli

Soekarno Komunis?

Diperbarui: 10 Oktober 2022   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pikiran-rakyat.com

Sebelum kejadian G30SPKI suasana sudah mencekam karena Agresifitas PKI dan keagresifan PKI disebabkan oleh doktrin Nasakom Soekarno. 

Apa yang menyebabkan antara TNI dan PKI hubungannya sangat panas? 

Bung Karno pernah mengatakan Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (JAS MERAH) ini perlu kita ingat. PKI pernah membuat negara Soviet di Madiun. Pada pemberontakan PKI yang diperintahkan oleh pemerintah untuk menghadapi PKI adalah TNI terutama pasukan Siliwangi karena Siliwangi berada di Jawa Tengah waktu itu. 

Jawa Barat dikosongkan sebagai akibat perjanjian Belanda Indonesia jadi ada konsentrasi Siliwangi di Jawa Tengah itu dimanfaatkan salah satu tokoh yang bernama Ahmad Kemal Idris, ada tentara dari Jawa Timur juga Brawijaya beramai-ramai menyerang Madiun, menyerang PKI, dan menghabisi PKI. 

Terbunuhnya Muso, terbunuhnya Amir, Aidit berhasil melarikan diri. Tahun 1950 Aidit terbunuhnya pemimpin tertinggi PKI bersama Nyoto dan beberapa lagi tokoh yang lain kemudian dia menjadi orang penting di bawah perlindungan Bung Karno yang memperkenalkan doktrin Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunis). 

Jadi memang harus ditarik benang merah ke 48 dalam konteks sejarah yang ada di dalam pimpinan tentara itu banyak orang yang banyak perwira yang dulu ikut memerangi komunis di Madiun dan mereka menjadi pemimpin tentara dan membawa dan keadaan menjadi buruk makin buruk. 

Ketika Bung Karno memperkenalkan kembali Nasakom itu konsep Bung Karno tahun 26 waktu itu belum ada konflik dengan Belanda kolonialisme jangan lupa ini berhubungan dengan pemberontakan di Jawa Barat pemberontakan PKI yang ditumpas habis oleh Belanda dan banyak orang-orang komunis dan orang-orang yang bukan komunis tapi melawan Belanda dibuang ke Boven ligur di Irian itu akar daripada perlawanan tentara permusuhan tentara dengan komunis. 

Banyak bentrok di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti cerita mengenai aksi sepihak. Aksi setia itu adalah gerakan orang-orang PKI untuk menduduki tanah-tanah punya Kyai tanah-tanah punya pesantren karena mereka menganggap Pesantren itu adalah tuan tanah. 

Mengapa Pesantren punya banyak tanah waktu itu karena banyak santri-santri orang Islam yang ketakutan tanahnya dirampas PKI. Jadi tanah Itu dihibahkan ke pesantren dilindungi oleh pesantren nah Pesantren itu jadi sasaran gerakan aksi sepihak PKI itu maka kemudian ini akibatnya banyak pembunuhan di Jawa Tengah dan Jawa Timur itu yang memainkan peranan penting antara lain Pesantren sebagai balas dendam terhadap orang-orang komunis. 

Jadi lebih kepemilikan tanah pada saat itu kan ada undang-undang tentang agraria yang tidak bisa dilaksanakan komunis mengambil inisiatif memaksakan itu sebenarnya bukan Bung Karno tapi Bung Karno tidak bisa bertindak Bung Karno memiliki posisi serba salah dia sebagai penguasa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline