Lihat ke Halaman Asli

Dwi Diah Fadilah

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Konsep Kematangan; Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik

Diperbarui: 8 November 2024   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dua teori pembelajaran utama dalam psikologi pendidikan, yaitu teori behavioristik dan humanistik, serta konsep kematangan individu yang berpengaruh terhadap proses belajar. Dalam teori behavioristik, pembelajaran dilihat sebagai perubahan perilaku akibat interaksi stimulus-respons yang dapat dikondisikan. Sementara dalam pendekatan humanistik, pembelajaran lebih menekankan pada pengalaman subjektif individu, potensi pribadi, dan pencapaian aktualisasi diri. Pemahaman akan kematangan menjadi penting karena mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merespons dan menginternalisasi pembelajaran. Teori behavioristik cenderung mengabaikan aspek intrinsik seperti motivasi pribadi, sedangkan teori humanistik mengakui pentingnya perkembangan holistik.

Teori Belajar Behavioristik

Pendekatan behavioristik menitikberatkan pada perubahan perilaku yang dapat diamati sebagai hasil dari hubungan stimulus-respons. Teori ini melihat belajar sebagai proses yang sangat bergantung pada lingkungan eksternal dan rangsangan yang diberikan. Tiga prinsip utama dari teori ini meliputi:

  • Perubahan Perilaku

Pembelajaran dianggap terjadi bila ada perubahan perilaku yang dapat diukur. Jika seseorang menunjukkan perilaku yang berbeda setelah mendapatkan stimulus tertentu, maka dianggap bahwa ia telah belajar sesuatu.

  • Stimulus dan Respon

Proses belajar terjadi ketika seseorang merespons stimulus yang diberikan oleh lingkungannya. Perubahan perilaku ini dihasilkan dari paparan terus-menerus terhadap stimulus tersebut.

  • Penguatan (Reinforcement)

Penguatan dapat berupa penghargaan atau hukuman. Penghargaan atau hadiah memperkuat perilaku yang diinginkan, sementara hukuman mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.

Tokoh-Tokoh Behavioristik

  • Ivan Pavlov 

Melalui eksperimennya dengan anjing, Pavlov memperkenalkan konsep "classical conditioning", di mana respons tertentu dapat diciptakan melalui stimulus yang dikondisikan, seperti air liur yang dikeluarkan anjing saat melihat lampu dinyalakan.

  • John B. Watson

Watson mengembangkan teori *classical conditioning* pada manusia. Ia percaya bahwa tingkah laku manusia dapat dikendalikan melalui pengkondisian stimulus-respons.

  • Clark Hull

Hull menekankan bahwa tingkah laku merupakan hasil dari kebutuhan biologis. Dengan memenuhi kebutuhan biologis, pembelajaran akan semakin efektif.

  • Edwin Guthrie

Mengajukan teori "contiguous conditioning", yang menyatakan bahwa belajar terjadi ketika gerakan atau respons tertentu berasosiasi dengan stimulus, tanpa membutuhkan pengulangan atau hadiah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline