Lihat ke Halaman Asli

Husnaya Dwi

mahasiswa

Aliran Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan di Indonesia

Diperbarui: 21 Mei 2024   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aliran filsafat konstruktivisme telah menjadi salah satu aliran yang berpengaruh dalam dunia pendidikan di Indonesia. Konstruktivisme menekankan pada peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman belajar yang mereka alami. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep konstruktivisme dalam konteks pendidikan di Indonesia, serta menyoroti implementasinya dalam sistem pendidikan negara ini.
Konstruktivisme adalah suatu aliran dalam filsafat pendidikan yang menekankan pada peran aktif individu dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mereka melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman belajar yang mereka alami. Secara bahasa, konstruktivisme berasal dari kata "construct", yang berarti membangun atau membentuk, dan merujuk pada proses di mana individu secara aktif membangun pemahaman baru berdasarkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.
Menurut beberapa ahli filsafat pendidikan Islam, konstruktivisme juga dapat dipahami dalam konteks ajaran Islam. Dalam perspektif Islam, konstruktivisme menekankan pada konsep bahwa setiap individu memiliki potensi untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri melalui refleksi, kontemplasi, dan pengalaman spiritual. Dalam konteks pendidikan Islam, konstruktivisme menggaris bawahi pentingnya pendekatan yang berpusat pada siswa, di mana guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam proses pembelajaran yang mandiri dan bermakna.
Secara keseluruhan, konstruktivisme dalam konteks pendidikan Islam adalah suatu pendekatan yang menekankan pada peran aktif individu dalam membangun pemahaman dan nilai-nilai mereka sendiri melalui pengalaman belajar yang bermakna dan refleksi spiritual. Dengan demikian, konstruktivisme tidak hanya menjadi suatu aliran dalam filsafat pendidikan umum, tetapi juga menjadi relevan dalam konteks pendidikan Islam dalam upaya membentuk karakter dan moralitas siswa.
Menurut pendapat ahli mengatakan bahwa ada dua hal yang menjadi esensi dari pandangan konstruktivisme dalam aktivitas pembelajaran, yaitu: 

a) Belajar lebih diartikan sebagai proses aktif membangun daripada sekedar memperoleh pengetahuan

b) Pembelajaran merupakan proses mendukung pembangunan pengetahuan daripada hanya sekedar mengkomunikasikan pengetahuan. 

Secara garis besar, prinsip-prinsip konstruktivisme yang diambil adalah 

a) Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik, secara personal maupun secara sosial

b) Pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan keaktifan siswa sendiri untuk bernalar

c) Siswa aktif mengkonstruksisecara terus menerus, sehingga terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah

d) Guru berperan membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus. Elemen humanis dalam filosofi konstruktivisme ada dalam subjektivitas yang tersirat, dan gagasan bahwa kebenaran dapat bervariasi terbantung orang ke orang, atau dari budaya ke budaya. 

Pendapat ahli mengemukakan bahwa siswa belajar dan membangun pengetahuan maka dia terlibat aktif dalam kegiatan dengan cara:

a) Merumuskan pertanyaan secara kolaboratif

b) Menjelaskan fenomena

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline