Seorang Mahasiswa Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang bernama Dwi Bayu Laksono, melakukan pengamatan di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, berlokasikan di Surabaya Jawa Timur.
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu persyaratan kelulusan program Sarjana di Teknik Industri Untag Surabaya, yang dibimbing oleh Herlina,S.T.,M.T. dengan melibatkan perusahaan terkait seperti halnya CV.XYZ Surabaya.
Perusahaan ini Bergerak dibidang Manufaktur yang memproduksi Paku dan kawat duri . Permasalahan yang timbul di perusahaan tersebut khususnya terkait dengan kerusakan mesin produksi paku atau dengan kata lain (nail making machine), hal tersebut dapat mengakibatkan jam berhenti (downtime dan delay) pada proses produksi yang mengakibatkan kinerja mesin menjadi kurang efektif dan efisien. Efektivitas dalam proses produksi perlu didukung adanya manajemen perawatan dan pemeliharaan pada mesin untuk itu diperlukan langkah-langkah yang efektif dalam pemeliharaan mesin untuk dapat menanggulangi dan mencegah masalah tersebut.
Pada saat melakukan penelitian, ternyata CV.XYZ menerapkan sistem perawatan (Breakdown maintenance) perawatan tersebut merupakan pekerjaan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat -- alat dan tenaga kerjanya. Pada komponen Mesin NMM mengalami beberapa kerusakan dan menyebabkan perbaikan untuk waktu yang cukup lama sehingga alur produksi pada perusahaan menjadi terhambat dan akibatnya target produksi atau permintaan mengalami keterlambatan. Sehingga untuk menyelesaikan kerusakan tersebut dilakukan perawatan pada mesin sehingga menyebabkan tingginya downtime serta delay yang terjadi adalah terganggunya proses sistem pada mesin.
Karena CV. XYZ menggunakan sistem MTO (make to order) Dalam proses produksi paku didapatkan permasalahan diantaranya kurangnya Realisasi produksi yang dihasilkan dari target produksi harus diselesaikan pada bulan berikutnya , akhirnya dapat menyebabkan keterlambatan produk yang diterima oleh customer, hal tersebut dapat terjadi dinilai adanya kegagalan fungsi pada komponen mesin NMM seperti kerusakan pada Ball Bearing, Belt, Pulley, Lubang Wireroad, Spring, Pisau paku . karena realisasi jadwal perawatan yang terlambat sehingga kegagalan fungsi tersebut tidak dapat diidentifikasi.
Tujuan dilakukannya Penelitian ini adalah Untuk mengurangi dampak kerusakan pada mesin NMM, maka perlu untuk dilakukan penjadwalan perawatan.Penelitian berikut ini mencoba mengusulkan sistem perawatan mesin yang semula breakdown maintenance menjadi preventive maintenance dengan analisis menggunakan metode Realibility Centered Maintenance, metode ini dapat menetapkan jadwal perawatan, dengan tetap memperhatikan fungsi dan kebutuhan fungsi sistem melalui modus kegagalan.
Manfaat Bagi Mahasiswa kerja dapat menambah pengetahuan dan pengalaman antar dunia kerja dan dunia pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan Dapat dijadikan sebagai informasi dan referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya terhadap permasalahan perawatan mesin. Bagi Perusahaan penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi perusahaan mengenai tindakan perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang dapat mempengaruhi komponen lain atau berhentinya proses produksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H