Lihat ke Halaman Asli

Pesta Cinta

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini mentari tak mau menyapa pagi bahagiaku. Padahal wajahku sudah senyum-senyum sendiri sejak bangun tidur tadi, bahkan seisi rumah bertanya-tanya kenapa aku seperti ini.

Ahh, pesta yang indah semalam.

“ Nanda, lo mau gak jadi pacar gue?” rasa nya jantungku punya sayap. Terbang.

Mau banget, dari dulu gue malah udah suka sama lo Sam. Sumpah gue tuh sayang banget sama lo. Gue pun bersedia walaupun lo minta gue jadi pacar yang ke seratus sekali pun, gue bener-bener gak masalah.

“Nanda? Kok bengong?” tanya nya padaku.

Gue? Bengong? Ah bego’. Gimana tadi ya tampang gue pas bengong? Pasti kayak orang tolot. Oh my god. Help me...

“loh... kok sekarang malah panik?”

“ah, emm... eng.. enggak ada kok” senyumku melebar memperlihatkan deretan gigi dengan behel yang terpasang sejak lima tahun lalu. Oh my god! Behel ku terpasang selama itu??

“jadi apa jawaban nya?”

“jawaban apa ya?” tanyaku heran

Sam malah tertawa melihat tingkahku. Astaga! Tawanya pun serenyah biskut kalengan. Tunggu dulu, ups iya Sam tadi kan nembak gue.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline