Lihat ke Halaman Asli

Ign Joko Dwiatmoko

TERVERIFIKASI

Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Argentina, Sepak Bola dan Legenda yang Dikenang Dunia

Diperbarui: 20 Desember 2022   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar bola.net

Sejauh ingatan penulis, yang masih muncul dalam memori legenda sepak  bola Argentina dalam kemenangan tahun 1978, 1986 dan terakhir di tahun 2022 di Qatar adalah Mario Kempes, Diego Maradona dan Lionel Messi. Mereka adalah GOAT (Greatest Of  All Times:terbaik sepanjang masa) pada eranya.

Sepak Bola, Drama, Air Mata dan Emosi

 Mario Kempes membawa kemenangan Argentina mengalahkan Belanda (3-1), Maradona memenangkan Argentina meskipun sampai saat ini masih selalu dibicarakan, kontroversi "Tangan Tuhan" yang membuat kemenangan tercoreng, tetapi apa yang dilakukan Maradona tetap menjadi cerita abadi yang ditanggapi beberapa versi dari pengamat dan penggemar. Bagi pemuja dan rakyat Argentina goal Maradona adalah goal tangan Tuhan. Sudah menjadi takdir bila kemenangan memang milik Argentina.

Sampai saat ini bagi rakyat Argentina Maradona seperti dewa, dipuja meskipun karakter Maradona yang sering mabuk-mabukan, sering memakai dan pengguna obat-obatan psikotropika namun, lepas dari itu Maradona tetap menjadi legenda yang terus dipuja.

Sekarang muncul tokoh baru yaitu Lionel Messi yang skill individunya benar-benar sangat mumpuni di era sepak bola modern saat ini. Bisa jadi Leonil Messi satu-satunya pemain bintang yang sudah memperoleh trophy baik level klub, Zona Amerika latin, Eropa hingga level dunia. Namanya terus akan dikenang sepanjang massa dan terus diingat masyarakat di tahun-tahun yang akan datang.

Di saat perekonomian masih terpuruk dengan tingkat inflasi tinggi, masyarakat Argentina terhibur dengan kemenangan gemilang di Qatar dengan diakhiri adu pinalti. Messi menjadi pemain terbaik, sedangkan Kilian Mbape mendapatkan sepatu emas sebagai topskor Piala Dunia Qatar dengan 8 goal.

Para pemain top sepak bola lain seperti Neymar, Ronaldo, Lewandosky boleh menangis sedih merenungi nasibnya yang tidak beruntung, beda dengan Messi yang akhirnya bisa membawa tropy sebagai puncak pencapaian sebagai bintang sepak bola. Begitulah seperti takdir sepak bola membawa Lionel Messi masuk dalam legenda sepak bola abad ini. Ini akan menjadi cerita manis, bila tidak lama lagi ia akan gantung sepatu dan meninggalkan hingar bingar sepak bola karena usianya yang semakin menua.

Tidak banyak pemain top sepakbola dunia yang beruntung bisa meraih tropy, Ada yang sudah menunggu puluhan tahun, hampir menang, tetapi ujung-ujungnya kalah. Inggris menunggu lama untuk bisa sampai puncak perhelatan Piala Dunia namun sejak tahun 1966 belum juga bisa membalikkan sejarah, masih menunggu entah sampai kapan?

Portugal,tampaknya masih harus bersabar, untuk bisa sampai ke Final, Banyak pemain dari Portugal bagus,tetapi DNA juara dunia tampaknya jauh, hampir selalu terpeleset di babak perempat final sampai semi final. Ronaldo yang sangat menginginkan piala, tetapi dengan skuad yang jauh dari Dewi Fortuna, tampaknya hanya bisa bermimpi, karena usianya sudah mendekat ke usia pensiun sebagai pemain aktif.

Sepak-bola memang magnet bagi jutaan bahkan milyaran orang di dunia. Hampir semua tersedot ke layar televisi dan ada sebagian yang mampu melihat langsung di stadion. Ada emosi, mitos, cerita-cerita lucu, aneh dibalik pemahaman orang pada permainan yang melibatkan 22 pemain itu memperebutkan satu bola, dipimpin satu wasit dengan dibantu dua wasit yang berada di pinggir lapangan.

Ada drama, ada air mata, ada cerita-cerita haru serta tragik yang mengiringi berita tentang sepak bola. Dalam mata budaya sepak bola adalah tradisi mengumpulkan massa, membangun solidaritas, fanatisme pada negara, atau klub yang kadang mengalahkan logika. Kalau sudah demen, sangat susah melupakan permainan sepak bola yang penuh drama dan menguras emosi.

Mata seluruh penjuru dunia tertuju pada sosok-sosok manusia yang berlarian di lapangan hijau, membangun taktik untuk membongkar pertahanan lawan, memainkan bola dengan gocekan, kemampuan individu yang bisa lari siksak, menghindari tekel kaki lawan, tarikan tangan menahan laju lari pemain bola yang terlihat melesat lincah sampai mendekati kiper. Sontak pelapis di depan gawang, merapatkan barisan mengganggu fokus, dan berusaha menutup ruang tembak, sehingga pemain kesulitan untuk menceploskan gawang yang dijaga kiper.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline