Lihat ke Halaman Asli

Ign Joko Dwiatmoko

TERVERIFIKASI

Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Butir-Butir Kerinduan (13)

Diperbarui: 27 Mei 2022   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi oleh Joko Dwiatmoko

Berkeringat itu cukup susah, kecuali jika mencangkul, mengolah tegalan dan memecah batu-batu sungai dan memindahkan pasir dari tepi sungai ke truk. Bulir-bulir keringat akan membanjir meskipun itu jam dua pagi yang kata orang Jawa, Njekut dan mbediding saking dinginnya.

Kalau hanya duduk dan rebahan atau jalan kaki, meskipun sebenarnya panas terik jarang bulir keringat menetes. Udara dingin dan angin sepoi segarlah yang membuat tubuh manusia jarang berkeringat, mungkin juga karena tinggal di lereng gunung.

"Bagaimana kalau kamu menantang diri, merayu Mbak Kustiyah sinden terkenal di kampung sebelah. Min, daripada kamu terus galau, seperti kehilangan gairah, nanti kamu malah krasan di RSJ, nggak keluar-keluar lho."

"Idemu itu nyeleneh Ndes. Keblinger."

"Yah namanya usaha, daripada mikir Marsih yang nggak jelas, mending ikut orang-orang mencoba menaklukkan sinden kempling, yang lagi banyak dibicarakan orang."

Nama kerennya bikin ngakak orang, Tikus, sebut saja Jeng Tikus atau Mbak Tikus. Sinden yang sering ikut ke mana saja pertunjungan wayang yang dikomandani Ki Hadi Perwito Cermo Nugroho.

Suaranya memikat dan kecantikannya, bikin para lelaki yang sudah beristri mendapat semprot omelan para istri yang cemburu.

***

"Aku kemarin seharian di rumah?"

"Kenapa Mas Bondan?"

"Dikurung istriku gara-gara nonton wayang semalaman. Ketahuan nyawer Sinden Jeng Tikus."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline