"Nyiur hijau Di Tepi Pantai Siar siur daunnya melambai..."
Nyiur melambai kelapa di sepanjang pantai pulau-pulau di hampir seluruh Nusantara jadi ingat lagu dari R. Maladi yang hampir ditayangkan di setiap televisi selesai siaran. Indonesia benar-benar kaya sumber daya alam terutama pohon kelapa. Juga perkebunan kelapa sawit terhampar di Kalimantan, Sumatera, Sebagian Sulawesi, bahkan mungkin di Papua, namun yang sangat mencengangkan hari-hari ini kenapa susah menemukan minyak goreng di gerai mini market ataupun pasar- pasar terdekat.
Minyak seakan bersembunyi dan menunggu "emak-emak"kesal dan memaki-maki akibat langkanya minyak goreng tersebut. Ada beberapa dugaan terkait langkanya minyak.
Faktor-Faktor Penyebab Langkanya Minyak Goreng
Pertama karena kebutuhan minyak goreng sangat penting bagi kehidupan rumah tangga sehingga barang tersebut harus ada di setiap rumah. Minyak goreng adalah kebutuhan utama terutama untuk mengolah masakan, terutama untuk menggoreng entah bumbu, sambel, lauk pauk.
Minyak goreng juga sangat dibutuhkan bagi mereka yang berbisnis makanan terutama yang harus melalui proses penggorengan. Hampir semua bisnis kuliner memerlukan minyak kelapa.
Kedua kelangkaan minyak kelapa terkait permainan bisnis dan spekulan yang mengacaukan pasokan dan harga-harga minyak di pasaran. Banyak spekulan sengaja menimbun dan menyimpannya di gudang. Akan dikeluarkan bila ada tekanan dan permintaan besar sehingga mempengaruhi harga normal. Ketika pemerintah mematok harga rendah untuk menstabilkan kebutuhan dan menjamin perekonomian berjalan, sedangkan pelaku bisnis dan spekulan mempunyai trik lain hingga timbul persoalan pada langkanya minyak di pasar dan super market.
Pada perusahaan ritail besar, mereka sering memborong minyak goreng. Membelinya bertruk-truk tapi dalam waktu singkat menghilang dan tidak ada sama sekali di gerai pasar, super market dan pengecer. Padahal banyak orang melihat ribuan minyak dibawa truk dan diterima oleh beberapa supermarket dan mini market tetapi ketika dicari di mini market mereka mengatakan sudah habis.
Apakah ini hanya sebuah permainan pedagang atau ada perusahaan besar sengaja membuat pemerintah pontang-panting sebab sekarang ini banyak permainan politik dan trik perusahaan besar untuk mengacaukan perekonomian terkait dengan semakin dekatnya pemilihan presiden.
Semoga dugaan saya salah. Beberapa bulan ini pemerintah terus mendapat sorotan terkait langkanya minyak, kedelai dan daging sapi. Beberapa pengamat menuding pemerintah tidak serius memperhatikan kesejahteraan masyarakat. LBH dan LSM terus mendesak keseriusan pemerintah untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok terutama kedelai dan minyak goreng.
Kadang ada perasaan miris dan ironis, masa negeri yang kaya pohon kelapa, tersebar dari Ujung Sumatera sampai Papua tetapi sering menjerit akibat langkanya minyak goreng. Apakah ada permainan politik dibalik masalah yang tidak kunjung terpecahkan.
Permintaan CPO Dunia Meningkat
Menurut beberapa pakar ekonomi ada beberapa indikator yang menyebabkan minyak kelapa langka. Kebutuhan dunia pada CPO (Crude Palm Oil) melonjak. Akibat Covid-19 beberapa konsumen yang biasa menggunakan minyak nabati beralih ke CPO.
Hal ini mengakibatkan permintaan dari luar negeri meningkat. Akibat permintaan luar negeri produsen lebih mengutamakan untuk memenuhi permintaan luar negeri karena lebih menguntungkan dari sisi bisnis. Sementara permintaan dari dalam negeri yang juga banyak namun dengan harga yang lebih rendah diabaikan, produsen lebih memilih mengekspor produksinya daripada memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Hal ini menyebabkan krisis minyak dalam negeri sendiri.