Lihat ke Halaman Asli

Ign Joko Dwiatmoko

TERVERIFIKASI

Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Drama Korea Bagusnya di Mana Sih?

Diperbarui: 8 Januari 2021   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drama Korea What's wrong with secretary Kim yang pernah tayang sekitar Januari 2019 di Trans TV(Tribun bBatam. Tribunnews.com)

Apakah ada yang pernah bertanya apa bagusnya sih Drama Korea? Ceritanya terlalu bombastis, banyak menguras air mata, dan terkadang pemainnya jarang tersenyum. Gesture mereka cenderung cuek dan pelit gerakan. Sorot wajah yang biasa - biasa saja kenapa banyak digandrungi. Menurut penggemar drakor itulah uniknya. Karena akting mereka cenderung alami, tidak dibuat - buat. Para emak - emak dulu sampai rela mencari videonya, atau CD nya dari episode awal sampai akhir. Mereka sudah menyiapkan tisu, menyiapkan camilan, menyiapkan mental untuk melihat tayangan yang sangat dramatis. Kisah cinta yang romantis, dan juga kesedihan dari para tokohnya yang membuat air mata terkuras. Benarkah?

Terus terang dua tahun belakangan ini saya jarang nonton Drama Korea, takut jadi ketagihan seperti emak - emak. Takut menjadi baper sebab kadangkala bila menonton film yang beradegan sedih air mata dan rasa haru sering tidak bisa dibendung. Mending meskipun boleh dikatakan kualitas sinetron Indonesia jauh di bawah Korea Selatan, tapi paling tidak tidak membuat cengeng.

Tahun 2018 saya pernah mengikuti drama Korea dengan judul What's Wrong with Secretary Kim?. Kisah cinta antara sekretaris Kim dan Pengusaha (wakil Presiden Perusahaan) muda bernama Lee Young Joon (diperankan oleh:Park Seo Joon), Sekretaris Kim diperankan oleh Park Min Young. Lee Young Joon orangnya sombong sehingga susah didekati..Sekretaris Kim sudah lama bekerja di perusahaan Lee, namun karena susahnya komunikasi, sekretaris Kim berniat mundur sebagai Sekretaris. Lee yang sebenarnya diam - diam cinta pada Kim tapi berlindung di balik gengsinya yang tinggi sebagai pengusaha sukses, memunculkan konflik hingga muncul cerita lucu, romantis, sekaligus menguras air mata.

Setelah sekretaris Kim keluar, baru terasa bahwa ia merasa kehilangan dan sangat tergantung pada sekretaris Kim yang cantik. Young Joon, memohon agar Kim tidak meninggalkannya. Dari situ muncullah drama cinta. Ada masa lalu yang diceritakan Young Joon yang belum diketahui Kim. Sebenarnya Young Joon berkorban demi kakaknya.  Young Joon bertukar nama dengan kakaknya Lee Tae -- Hwan (diperankan oleh Lee Young -- Yeon) diam - diam sebenarnya cinta dengan Kim So.

Yang istimewa dari Drama Korea adalah ceritanya tidak panjang, sekitar 16 seri saja, beda dengan sinetron Indonesia yang semakin mendapat rating bagus akan berusaha untuk memperpanjang durasinya, dengan drama yang kadang - kadang di luar logika. Tapi dasar penonton Indonesia senang dengan yang drama - drama di mana konfliknya amat tajam dan bumbu cintanya kadang berlebihan, maka sinetron panjang sekali pun terus diikuti, sampai emak - emak kadang lupa masakannya gosong, atau pekerjaan utamanya terbengkalai (Saya juga, hehehe kadang seharusnya bisa menulis beberapa tulisan gara -- gara nonton sinetron jadi semalaman rebahan saja di depan TV, hahaha).

Drama Korea diakui punya alur cerita runtut, tidak bertele- tele. Adegan percintaan bisa sangat romantis, meskipun bahasanya kurang dipahami ( untungnya ada terjemahan atau subtitle, di beberapa TV Indonesia dialognya didubbing)

Salah satu mengapa Drama Korea menjadi favorit tontonan menurut penilaian media adalah aktingnya yang natural, ceritanya yang menarik dan membuat para penonton dibuat baper oleh penampilan para pemainnya. Bagi yang demen Korea pasti mengenal cerita tentang Endless Love, Winter Sonata, Last Empress, termasuk Drama Korea yang saya bahas ini .What's Wrong with Secretary Kim?

Serbuan Drama Korea itu mungkin untuk mengimbangi kisah - kisah drama yang cenderung kebablasan dari sinetron - sinetron Indonesia. Bayangkan saja tokoh miskin yang digambarkan dalam cerita masih bisa tinggal di rumah yang menurut pendapat penonton itu sih bukan rumah orang miskin. Masa katanya miskin tapi tempat tidurnya besar dan bagus, rumahnya malah dominan kayu yang kalau ditaksir dan dihitung malah lebih mahal dari rumah gedung ( bertembok).

Salah satu keinstimewaan drama Korea adalah ceritanya begitu natural, unsur, dialognya tidak ribet, tapi dari adegan filmnya bisa menguras emosi penontonnya. Terus terang dulu ketika menonton cerita Sekretaris Kim saya begitu gemas dengan Sosok Young Joon, dan iba serta kagum terhadap sosok Kim So.

Film Drama Korea lain yang pernah saya lihat adalah The Last Empress. Sebuah kisah percintaan zaman Kerajaan Korea masa lalu. Kisah betapa politik itu penuh intrik, hingga kadang menyingkirkan rasa dan kemanusiaan. Kebanyakan Drama Korea menguras sisi psikologis penontonnya sehingga dibuat mengangguk dan seakan mengerti logika cerita yang dimainkan.  Dalam cerita The Last Empress, penonton seperti digiring pada konflik pelik Raja. Oh ternyata itu to tentang konflik bangsawan kerajaan yang hampir - hampir mirip di hampir semua kerajaan, atau perebutan kekuasaan, ada kisah percintaan tragis, ada unsur - unsur politik yang kental. Penonton seperti main saat menyaksikan drama tersebut dan menjadi bagian dari kisah - kisah heroik sekaligus mengutuk betapa jahatnya mereka yang selalu ingin menjatuhkan orang yang sedang berkuasa.

Jadi apa bagusnya drama Korea bila ada yang bertanya, Sudah saya jelaskan di atas. Untuk yang belakangan dan sering dibicarakan adalah Start Up, tapi saya tidak bisa menceritakan karena belum pernah melihatnya. Tertarik. Saya lebih tertarik menulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline