Lihat ke Halaman Asli

Ign Joko Dwiatmoko

TERVERIFIKASI

Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Gianluigi Buffon dan Keberuntungan Champions League yang Belum Memihaknya

Diperbarui: 19 Agustus 2020   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekspresi kecewa Gianlugi Buffon (Sumber: tribunnews.com)

Juventus tersingkir di perempat Final liga Champions. Angan untuk bisa memegang si kuping lebar pun pupus sudah, itu yang dirasakan Gianluigi Buffon. Pada musim sebelumnya Buffon sengaja pindah ke PSG untuk mencoba peruntungan memenangi Champions, namun keberuntungan belum berpihak padanya. Ia kembali pulang ke Juventus dengan harapan bisa mengangkat piala yang ia idam- idamkan.

Sayang penampilan Juve kurang menggigit. Strategi Mauricio Sarri pun banyak dikecam. Pertahanan lemah, koordinasi serangan dari tengah kurang menggigit dan Juventus banyak kehilangan momentum meskipun bisa memenangkan scudetto 9 kali berturut - turut. Rasanya hanya Cristiano Ronaldo yang ngotot dan strategi serangan Sarri yang tampaknya bingung mengakomodasi pemain bintangnya.

 Ditambah lagi dengan Covid 19 yang membuat liga Italia dan liga - liga top lainnya berhenti sejenak. Aroma Champions sebenarnya bisa menggenggam piala Champions tetapi bersama Juventus keberuntungan itu belum ia dapatkan. Padahal bisa dikatakan pernah nyaris menang namun buyar gara - gara tim Madrid dan Cristiano Ronaldo yang akhirnya gabung dengan Juventus. Lagi - lagi Juventus dan Buffon harus gigit jari dan hanya sempat berkhayal bisa memenangkan ajang bergengsi liga Champions yang termasyur itu. Gara -- gara Champions Messi, CR 7, Iker Cassilas, klub seperti Liverpool pun terkerek naik ke awang - awang.

Mimpi itu hampir mirip dengan pemain veteran yang bermain di AC Milan Zlatan Ibrahimovic. Ia pindah ke Barcelona karena salah satunya ingin merasakan bagaimana mengangkat piala Champions, ternyata ketika ia pergi dari Intermilan pada saat itu Inter bisa meraih Treble Winner salah satunya memenangi liga Champions dan Barcelona gigit jari dan Zlatan pun tidak beruntung. Pun ketika pindah ke PSG dan Manchester United asa mendapat Champions melayang juga.

Kini bekas klubnya PSG bisa melangkah ke Final tepat satu tahun setelah Buffon hengkang. Pasti mata Buffon nanar mengapa saat ia tinggal PSG bisa melangkah ke Final sih. Ini tidak adil (begitu ujarnya dalam hati: nebak saja sih)

Apakah benar Buffon seakan - akan dikutuk untuk tidak pernah merasakan liga Champions. Ia memang pernah merasakan sebagai finalis sekitar edisi 2002 - 2003, 2014 - 2015 dan 2016 - 2017. Tapi ia hanya bernasib nyaris tetapi belum pernah memenangkannya.

Kuping besar itu seakan - akan mengejek Buffon bolehlah silahkan bayangkan kamu memegangnya ya tetapi hanya dalam angan saja, tidak dalam kenyataan. Saat ini pasti Buffon sedang galau. Sudah melakukan berbagai cara termasuk pindah dari klub yang ia belanya begitu lama tetapi tetap saja kuping besar itu tidak tersentuh, lalu mau pindah ke mana lagi sedangkan usia sudah tidak muda lagi, khan semakin tipis.

Usia Buffon sudah 42 tahun  ia lahir 28 Januari 1978  di Carrara Italia. Sebelum bergabung di Juventus ia pernah bermain di Parma. Sejak 2001 ia menjadi kiper Juventus sampai 2018, kemudian ia pindah ke PSG dan kembali lagi setahun kemudian.

Ia sudah memenangkan Scudetto, Piala Dunia, Piala Italia dan Piala Eropa dan piala bergengsi lainnya namun tidak pernah beruntung memenangi liga Champions. Rasanya belum lengkap tanpa piala kuping lebar itu.

Untuk karier Internasional tidak banyak yang seberuntung Buffon ia hanya tidak beruntung mendapatkan Piala liga Champions. Kata banyak pengamat ia seperti dikutuk untuk tidak bisa memenangi Champions. Entah apakah ia sempat mencicipi kemenangan si Kuping lebar, jika ia bisa memenangkannya ia mungkin akan segera pensiun sebab pialanya menjadi lengkap. Sampai kapan kamu pensiun Buffon sementara teman - temanmu sudah ada yang beralih profesi termasuk Andrea Pirlo yang sekarang menjadi pelatih Juventus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline