Lihat ke Halaman Asli

Ign Joko Dwiatmoko

TERVERIFIKASI

Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Puisi | Terjebak Kerusuhan

Diperbarui: 26 Mei 2019   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak remaja terlibat kerusuhan dan terjebak dalam narasi provokatif melawan aparat(warta kota.tribunnews.com)

Asap api dan suara letusan telah menggiringmu, Nak

Kau masuk dalam perangkap heroisme yang kau saksikan pada layar gawaimu

Seharian dalam kesendirian berteriak- teriak melihat lakon jagoanmu terus berjibaku

Dalam drama pertarungan yang kau gerakkan

Memukau hanya satu itu yang hendak kau gambarkan

Lintasan adegan-adegan game online yang bisa kau unduh gratis memaksamu mencari tantangan.

Di pusat kota kebetulan karibmu mengajak menikmati tontonan orang-orang yang marah

kecewa oleh narasi- narasi konyol yang berhembus sepanjang waktu hingga menjadi fakta tak terbantahkan.

Dengan sigap kau membonceng motor temanmu merayap masuk kota sekedar penasaran

Terjebaklah kau saat mendengar narasi- narasi yang datang dari demonstran

Sementara suara- suara lain mengarahkanmu masuk dalam gelanggang peperangan

Seperti tergambar dalam arena game di layar gawaimu

Berlarian, menyusup dari gang satu ke gang lainnya, mencari senjata sekedar mempertahankan diri

berlari lagi untuk sebuah adrenalin yang menggelegak dalam energi mudamu

Kau masih ABG ledakan emosi masih labil tidak mengerti benar sebab akibat.


Akhir ketidaktahuan dan rasa penasaran membawamu pada nafsu ingin menyerang dan terpikat pada teriakan- teriakan lantang meneriakkan 

perlawanan. Lalu mengapa kau terpancing untuk ikut dalam kerumunan massa dan terjebak dalam kekalutan, sementara kau sebetulnya 

bingung.Dimanakah malam membawamu Nak.

Sebuah palu, atau batu nyasar di dadamu.

Entah siapa, tidak yakin aparat yang telah melemparkan benda hingga memar di dadamu.

Kau tergeletak merintih dengan sayatan luka di tangan. Tidak ada yang peduli. Sedangkan gas air mata semakin pedih membasahi mata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline