Siapa sangka seseorang yang tengah mencapai puncak popularitas tersandung kasus receh. Mbah Mul tidak heran sebab dalam terawangannya akan banyak kejutan di tahun yang penuh intrik dan ujaran kebencian ini.
Banyak orang yang keweleh... artinya banyak orang yang sebelumnya teriak - teriak menuduh kesalahan orang lain akan kembali menunjuk diri sendiri. Dalam peribahasa menepuk air didulang terpercik muka sendiri. Sudah kadung semangat mencari -- cari kesalahan orang lain ternyata akhirnya dia sendiri tersandung kasus.
"Mbah terkejut nggak ketika seorang artis yang memaki - maki kasar seorang pemimpin akhirnya mendekam di penjara?"
"Terkejut? Sudah kuduga, karena mulutnya yang terlalu gampang "misuh" maka nanti ia akan tertampar sendiri."
"Ada kasus yang menyeret seseorang yang sangat vokal mengritik, dan selalu bilang jelek apapun niat baik pemerintah dan mengaku disiksa ternyata ulah sendiri...akhirnya ia tinggal teman-temannya, dianggap berkhianat dan berbohong. Akhirnya ia juga masuk bui...
" Kritis boleh saja tole, ini menunjukkan kepedulian tapi ya jangan nyinyir, apa -- apa dikomentari, dicacat. Protes boleh namanya negara demokrasi, tapi jika protes, kritik itu sudah keluar batas maka perlu disemprit."
"Kalau tidak bisa disemprit manusia?"
"Ya disemprit Gusti Allah, le!"
"Mbah, saya baru dapat kabar masih kinyis- kinyis. Seorang petinggi partai, yang bicara tentang kardus -- kardus, Jendral kardus, mantan aktifis 98 terciduk gara gara Nyabu.."
"Nyarap Bubur Mbah...?"
"Lha itu khan kalau kamu, le setiap hari nyarap bubur di Mbok Yatmi...ini Sabu istilah kerennya metamfetamin...mereka yang mengkonsumsi Sabu biasanya bisa bekerja tanpa kenal lelah... otak lebih encer... katanya?"