Masa seratus hari sebetulnya tidak relevan untuk menilai apakah sebuah pemerintahan dikatakan berhasil atau tidak. Banyak orang menggantungkan tinggi-tinggi harapan pada pemerintahan baru.
Seperti Pengantin baru yang mendambakan kemesraan akan terjadi selamanya sepanjang hidup bersama pasangannya. Tapi ketika masa bulan madu berakhir setiap pasangan hidup harus mulai realistis, membangun kehidupan di atas perbedaan.
Masa- Masa Perkenalan
Sang pengantin semakin mengerti bahwa tidak ada yang sempurna seperti yang ia banyangkan semula. Mulai ada Pernik-pernik masalah, mulai ada pergesekan, mulai ada tuntutan yang semakin hari bukannya semakin ringan terapi semakin berat.
Setiap pasangan hidup merasakan betapa mulai kelihatan kebiasaan-kebiasaan dari mereka yang membuat muncul perasaan aneh, tapi kemudian harus dimaklumi karena mau tidak mau dari awal sudah berkomitmen bersama maka tentu harus menyingkirkan kejengahan dan meleburkan kelemahan dan kelebihan dalam satu biduk rumah tangga.
Mulai ada sumpah serapah dalam hati, mulai kelihatan bahwa tidak mudah mengayuh perahu ketika belum ada kesamaan kata. Atau kesamaan irama, kesamaan arah . Jika tidak mudah jika dalam satu perahu satu sama lain malah sibuk menentukan arah masing-masing. Yang satu ingin ke utara, yang satu ingin ke timur atau selatan.
Jika dalam komitmen awal sudah tercapai kesepakatan untuk melakukan pembagian tugas, ketika dari awal sudah merencanakan outline kebersamaan dan rencana ke depan tentu akan lebih mudah menentukan rencana selanjutnya.
Tapi ketika memilih pasangan hanya berdasarkan kecantikan fisik semata atau karena kekuatan luar yang memaksa untuk bersatu, tentu akan siap-siap menuai badai masalah. Ilustrasi itu menjadi pembuka untuk mencoba melihat rekam jejak Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Uno.
Penulis tidak sepintar kedua tokoh pemimpin puncak DKI. Bahkan untuk membayangkan bisa menjadi gubernur Jakarta saja tidak sanggup. Tapi bagaimanamun penulis mempunyai mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan perasaan untuk merasakan perbedaan kepemimpinan pada setiap rezim. Semua bisa dirasakan dari langkah awal pemerintahannya.
Dari pengamatan penulis pemerintahan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Uno (ABSU: agak jengah jika membuat singkatan ASU karena pembaca akan merasakan berbeda mungkin malah ada yang tersinggung gara-gara singkatan tersebut)
ABSU mulai pemerintahan dengan berjalan di atas bara isu. Awal pemerintahan penulis mencatat banyaknya rencana-rencana terkait anggaran yang menimbulkan polemik di masyarakat.