Lihat ke Halaman Asli

Ign Joko Dwiatmoko

TERVERIFIKASI

Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Blogger dan Kegelisahan Jiwanya

Diperbarui: 12 Mei 2016   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                        Sumber gambar: Ilustrasi oleh Ign Joko dwiatmoko

Adakah Blogger yang tidak pernah gelisah, adakah penulis yang merasa selalu gembira dalam hidupnya, Apakah ia tak pernah gelisah melihat lingkungan, melihat berita-berita yang berseliweran sepanjang hari, melihat kebiadaban manusia di sekitar, bahkan mungkin kebiadaban dirinya saat ia tidak peduli akan masalah-masalah yang ada di sekelilingnya. Saya tidak percaya bahwa seorang blogger tidak pernah gelisah. Dari tulisan-tulisan yang hadir di ruang maya, dari analisis - analisisnya tentang isu kekinian saya pikir blogger itu adalah orang yang gelisah. Jiwanya kadang menangis melihat tatanan kehidupan saat ini begitu memprihatinkan. 

Ada banyak blog lahir, muncul karena kegelisahan penulisnya yang disebut blogger. Ia  perlu berteriak, perlu mengeluarkan kegelisahan jiwanya dengan menulis. Kalau tidak jiwanya merasa terus dicekam rasa bersalah atas ketidakpeduliannya pada dunia yang tengah bergerak pada sisi yang salah. Maka sepanjang hari ada ribuan blogger yang menulis, sebagian adalah suara bathin mereka yang gelisah, sebagian untuk promosi diri, bagian lainnya  untuk hura-hura, bagian lainnya sekedar gaya hidup sisanya sebagai hura-hura mengisi waktu. Entah apakah apakah kompasioner masuk bagian dari mereka yang selalu gelisah melihat situasi kondisi negaranya dan dunia ataukah hanya sebagai pengisi waktu luang.

Dari tulisan-tulisan yang masuk sebagai pemerhati, sekaligus penulis dan juga anggota kompasiana saya adalah bagian dari manusia yang gelisah. Tanpa ada kegelisahan tulisan-tulisan saya sekan kering tidak menggigit. Dan saya juga melihat teman-teman menulis adalah sebagai ungkapan kegelisahan atas isu isu kekinian yang berkembang dan  menjadi sumber ide dalam menulis. 

Kalau bicara masalah hidup, penulis yakin setiap orang akan selalu menemuinya sepanjang waktu. Chairil Anwar Pramoedya Ananta Tour, Tan Malaka, N H Dhini,  Taufik Ismail, Emha Ainun Nadjib, Sapardi DJoko Damono dan Joko Pinurbo memotret masalah-masalah hidup manusia keseharian menjadi sebuah karya sastra yang indah. Mereka membingkai kegelisahan jiwanya dengan karya-karya yang berbeda dibandingkan dengan penulis-penulis lainnya. Sekarang banyak orang mengikuti jejak penulis-penulis yang memang terpanggil untuk menjadi penulis. 

Di zaman  yang serba internet seperti sekarang ini Blogger menjadi gaya hidup baru. Makanan bisa dijadikan lahan bisnis, tempat wisata menjadi inspirasi untuk menulis dan melahirkan profesi yang menjanjikan. Hanya dengan menikmati eksotisme tempat wisata sejumput foto dan beberapa baris kata-kata lahirlah blogger yang mengkhususkan diri untuk menjadi pemerhati dan promotor tempat wisata. Apakah mereka berangkat dari kegelisahan. Penulis yakin mereka menulis juga berangkat dari kegelisahan. Mereka resah karena belum ada orang yang berusaha memperkenalkan tempat wisata, makanan, keunikan daerah, keistimewaan budaya, keunggulan sumber daya alam kepada dunia. Berangkat dari kegelisahan blogger kemudian melahirkan karya tulis dan akhirnya menjadi peluang baru yang menjanjikan, sebab sekarang ini lebih banyak orang yang mengintip jendela  dunia maya daripada melihat koran, buku dan majalah. 

Saat dunia literasi telah mulai beralih dari cara manual ke digital mau tidak mau orang berlomba-lomba membuat blog yang bisa menarik perhatian pembaca dan penikmat. dunia blogger amat menjanjikan jika ditekuni dengan total, dunia blogger menjadi peluang di era modern. 

Kembali membahas tentang blogger dan kegelisahannya banyak kasus yang bisa dijadikan topik. Topik itu jika dilempat ke forum dunia maya  bisa menjadi polemik yang ramai dibicarakan dan menjadi tren yang banyak mengundang komentar. dari komentar-komentar yang muncul itu terlihat banyaknya manusia yang gelisah melihat penyimpangan-penyimpangan yang ada. contoh kasus terbaru adalah Pemerkosaan yang dilakukan oleh 14 remaja terhadap gadis bernama Yuyun. Polemik pelecehan seks itu menggelinding dan menjadi bola panas isu yang mengundang banyak komentar. Banyaknya reaksi atas polemik yang berkembang itu sampai ke Petinggi negara. Kegelisahan akan penyimpangan-penyimpangan di sekitar hidup manusia itu membuat banyak orang tertarik  untuk menulis, ikut nimbrung dan menjadi bagian dari diskusi seru di dunia maya. Lahirlah blogger-blogger yang menulis tentang topik - topik kemanusiaan, topik-topik psikologi dan banyak masalah yang bisa dijadikan sumber tulisan.

Kegelisahan bisa melahirkan ide cemerlang menulis. JIka seorang blogger bisa mengungkapkan kegelisahannya dengan merangkai kata-kata menarik dan memberi judul menggigit, banyak tanggapan bahkan iklan datang menyambangi artikelnya. Artikelnyapun bisa menjadi tren di google, mengundang  banyak komentar dan vote. dan menjadi artikel populer. dengan ribuan bahkan jutaan pembaca. 

Tapi gelisah yang menyedihkan jika tulisannya tidak banyak yang membacanya. Salah satu tujuan blogger adalah tulisannya bisa dibaca banyak orang dan bermanfaat. Lebih menyakitkan lagi jika tulisannya jarang nangkring di Highlight apalagi di Headline(Kegelisahan satiristik yang membuat seorang penulis menjadi malas menulis, jika tujuan utama menjadi blogger ingin terkenal).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline