Hampir senja negaraku
lupa meluruskan waktu saat terik menohok
hingga langit memerah tetap lelap
memihak wajah dengan ribuan bilur
Kartiniku berbaris
rapi merengkuh asa pada kayalan yang sudah hadir di kepala
won, ringgit, dollar, dinar
berputaran dalam sel-sel diantara serabut otak
kartiniku yakin di seberang pulau tergambar emas
seperti yang hadir diantara mereka yang sempat pulang dengan selamat
Saat sampai di seberang pulau