Pada episode pertama ini, diawali dengan keberadaan Xiao Se yang sedang minum teh di Paviliun yang berada di tengah hamparan salju. Tak berapa lama kemudian, seseorang datang. Dia terlihat seperti orang kaya dengan pakaian mewah. Namun, ternyata orang itu bukanlah orang kaya seperti dugaan Xiao Se. Pemuda itu adalah Lei Wujie.
Setelah itu, ada beberapa orang yang datang. Mereka tampak seperti orang jahat. Rupanya mereka ingin makan tetapi tidak ingin membayar. Mereka menggertak Xiao Se. Mereka marah karena diminta membayar oleh Xiao Se dan berniat menghancurkan Paviliun. Lei Wujie pun membantu Xiao Se. Dia menghajar para preman itu. Sialnya, dia berkelahi tanpa melihat situasi. Pada akhirnya dia justru menghancurkan Paviliun. Sebagai ganti rugi, Xiao Se meminta Lei Wujie membayar 500 teal. Namun Lei Wujie tidak memiliki uang.
Inilah awal perjalanan kedua pemuda ini, Xiao Se dan Lei Wujie. Lei Wujie hendak ke Kota Xueyue untuk berguru. Xiao Se ikut dalam perjalanan tersebut karena Lei Wujie masih memiliki utang padanya.
Di tempat lain Tang Lian yang mendapat tugas mengawal peti mati emas bertemu dengan para pembunuh yang ingin mendapatkan peti mati tersebut. Tang Lian berhasil menang melawan mereka. Saat dia beristirahat di sebuah rumah kosong, dia bertemu dengan pendekar berambut putih.
Setelah pendekar itu pergi, datanglah Xiao Se dan Lei Wujie. Dia mengira bahwa mereka adalah salah satu pembunuh. Namun ternyata mereka adalah orang asing yang singgah di sana.
Tak lama kemudian muncullah dua orang di halaman. Mereka adalah pembunuh terkenal. Lei Wujie antusias kedatangan mereka dan mendapat kartu kematian. Kedua pembunuh itu pun tertarung dengan Tang Lian. Lei Wujie membantu Tang Lian. Namun pertempuran dihentikan karena ada sosok yang menyelinap di halaman belakang. Kedua pembunuh itu pergi.
Tang Lian dan yang lain segera pergi ke halaman belakang untuk memastikan peti mati itu aman. Rupanya adik seperguruan Tang Lian yang kabur dari Sekte. Sikong Qian Luo menghancurkan kereta kuda dan membuat peti mati keluar.
Xiao Se tertarik dengan peti mati itu. Dia dan Lei WuJie mengikuti perjalanan Tang Lian. Mereka pun tiba di Pondok Meiren. Lei WuJie menjaga peti mati. Sementara Tang Lian dan Xiao Se pergi ke Pondok Meiren. Di sana, mereka bertemu dengan Nyoya Rui. Xiao Se ditantang untuk melakukan taruhan nyawa. Dia pun setuju. Akankah Xiao Se menang dalam pertaruhan nyawa tersebut? Bagaimana dia akan melawan Pendekar berambut putih? Simak di spoiler episode berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H