Lihat ke Halaman Asli

Asa Seorang Calon Guru Penggerak (CGP)

Diperbarui: 19 September 2022   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi peserta Program Pendidikan Guru Penggerak bukan hal yang mudah. Ada beberapa tahapan seleksi yang harus diikuti oleh Calon Guru Penggerak. 

Pendaftaran dilakukan secara daring melalui website resmi program guru penggerak. Setelah mendaftarkan diri, calon peserta mengunggah berkas yang dipersyaratkan. Kemudian calon peserta menulis essay melalui Learning Management System (LMS). 

Ini menjadi tugas yang dinilai berat oleh para pendaftar, mengingat semua tulisan harus orisinil. Jika tulisan essai yang dikirim oleh calon peserta dinyatakan lolos, artinya calon peserta telah melewati seleksi tahap 1. Mereka harus mengikuti seleksi tahap selanjutnya yaitu praktik mengajar dan wawancara sebagai rangkaian seleksi tahap 2. 

Praktik mengajar dilakukan selama 10 (sepuluh) menit sesuai dengan rencana pembelajaran yang diuanggah sebelumnya oleh calon peserta. Kemudian, calon peserta praktik mengajar sesuai jadwal yang telah ditentukan melalui LMS dan diamati oleh dua orang asesor. Praktik mengajar dilakukan secara daring, namun pendaftar mengajar layaknya di depan murid-muridnya. 

Beberapa waktu kemudian, disusul penjadwalan sesi wawancara. Kegiatan wawancara dilakukan sekitar 60 menit dengan dua orang pewawancara. Jika pendaftar dinyatakan lulus pada seleksi tahap dua ini, mereka berhak mengikuti pendidikan guru penggerak.

Kini, saya sedang menempuh Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6. Semua Calon Guru Penggerak mengharapkan untuk segera lulus. Namun, begitu kami harus menunggu dan menyelesaikan segala tugas selama enam bulan lamanya. Kami menempuh pendidikan secara sinkronus dan asingkronus. 

Sinkronus dilakukan melalui video teleconference dan tatap muka langsung. Sedangkan asinkronus dilakukan memalui LMS. Semua CGP (Calon Guru Penggerak) harus menyelesaikan segala tugas sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh kementerian (Balai Besar Guru Penggerak). 

Selama pendidikan, CGP dibantu/difasilitasi oleh satu orang pengajar praktik, satu orang fasilitator dan satu orang instruktur. CGP juga harus bekerja keras membagi waktu antara tugas pokok dan fungsinya di sekolah, mengerjakan tugas pendidikannya, mengikuti video conference dan juga tentunya berbagi waktu bersama keluarga. Ini tentu bukan hal yang mudah, namun harus dilakukan.

Ada mimpi besar yang terselip dalam pikiran seorang Calon Guru Penggerak (CGP). Peluang terealisasinya mimpi itu akan semakin besar apabila CGP berhasil menyelesaikan dan dinyatakan lulus pendidikan. Jika lulus nanti, di tahun pertama saya memiliki angan-angan akan bergerak bersama warga sekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, hijau dan warna-warni. 

Di tahun kedua, saya akan menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung Proyek Pengembangan Profil Pelajar Pancasila. Memasuki tahun ketiga, sekolah harus fokus pada perbaikan pembelajaran sesuai hasil rapor pendidikan.

Tahun pertama pasca pendidikan Guru Penggerak, sekolah perlu memperbaiki lingkungan belajar secara fisik. Lingkungan belajar yang baik, diharapkan akan menumbuhkan semangat belajar murid. Suasana yang sejuk, hijau, indah tentu dapat menciptakan suasana hati yang sejuk dan bahagia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline