Lihat ke Halaman Asli

dwiardyy

Mahasiswa

Menelusuri Asal-Usul dan Makna di Balik Perayaan Hari Valentine

Diperbarui: 14 Februari 2023   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Setiap tanggal 14 Februari, banyak orang di seluruh dunia merayakan Hari Valentine dengan memberikan hadiah, bunga, atau cokelat kepada orang yang mereka cintai. Namun, apakah kamu tahu bagaimana perayaan ini dimulai?

Asal-usul Hari Valentine berasal dari zaman Romawi kuno. Menurut cerita, pada abad ke-3, seorang pendeta Kristen bernama Valentinus dihukum mati oleh Kaisar Romawi, Claudius II. 

Valentinus dipenjara karena membantu pasangan-pasangan muda untuk menikah secara rahasia, karena pada saat itu Claudius II menganggap bahwa pasukan Romawi yang menikah cenderung enggan pergi berperang. 

Valentinus dipercayai juga telah menyembuhkan seorang putri bangsawan yang buta dan jatuh cinta padanya. Sebelum dieksekusi, Valentinus menulis surat terakhir untuk putri tersebut dan menandatanganinya "Dari Valentine Anda", yang menjadi awal dari tradisi kartu ucapan Valentine.

Namun, sejarawan masih belum pasti apakah kisah Valentinus benar-benar terjadi atau hanya legenda. Beberapa orang percaya bahwa perayaan Valentine mungkin berasal dari festival pagan kuno yang disebut Lupercalia yang dirayakan pada pertengahan Februari untuk merayakan kesuburan.

Meskipun asal-usul Hari Valentine masih menjadi misteri, perayaan ini telah menjadi bagian penting dari budaya populer dan seringkali dipandang sebagai hari untuk mengekspresikan kasih sayang kepada orang yang kita cintai. Namun, ada banyak pandangan berbeda tentang makna sebenarnya di balik perayaan Hari Valentine.

Bagi sebagian orang, Hari Valentine hanyalah hari yang dibuat-buat oleh industri periklanan untuk meningkatkan penjualan, terutama untuk bisnis yang berkaitan dengan cokelat, bunga, dan hadiah lainnya. Namun, bagi yang lain, Hari Valentine adalah hari untuk merayakan cinta dan kasih sayang, dan kesempatan untuk memberikan perhatian dan perhatian khusus kepada orang-orang yang kita cintai.

Terkait dengan perayaan Valentine, ada juga tradisi khusus di beberapa negara. Di Jepang, perempuan memberikan cokelat kepada pria pada 14 Februari, dan pada 14 Maret, yang disebut "White Day", pria memberikan balasan hadiah untuk wanita yang memberi mereka cokelat. Di Filipina, Hari Valentine sering kali dipandang sebagai hari untuk menikah, dan banyak pasangan yang memilih untuk menikah pada tanggal 14 Februari.

Sementara beberapa orang merayakan Hari Valentine dengan penuh semangat, yang lain mungkin tidak memperhatikan perayaan ini sama sekali. Namun, apapun pandangan atau tradisi yang mungkin dipegang, Hari Valentine tetap menjadi hari yang berarti bagi banyak orang di seluruh dunia.

Jadi, apa arti sebenarnya dari Hari Valentine? Mungkin jawabannya adalah bahwa itu tergantung pada sudut pandang masing-masing individu. Bagi sebagian orang, perayaan ini mungkin hanyalah ajang untuk memperkuat hubungan dengan pasangan mereka, sedangkan bagi orang lain, Hari Valentine mungkin menjadi kesempatan untuk memperluas definisi cinta dan kasih sayang yang mereka miliki. Apapun makna sebenarnya, semoga perayaan Hari Valentine dapat memberikan kesempatan bagi kita semua untuk merayakan kasih sayang dan kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline