Lihat ke Halaman Asli

Resensi Cerpen "Sebotol Hujan untuk Sapardi"

Diperbarui: 9 Februari 2023   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Judul                : Sebotol Hujan Untuk Sapardi

Pengarang     : Joko Pinurbo

Penerbit          : KOMPAS

Tahun              : 2015


Cerpen karya Joko Pinurbo atau yang lebih akrab disapa JokPin ini mengisahkan tokoh saya menjadi tiga bagian. Bagian pertama, mengisahkan masa lalu saya tentang bagaimana saya bisa suka kepada puisi. Bagian kedua, bercerita tentang usaha saya bertemu dengan tokoh sang idola yakni, sapardi. Bagian ketiga, sebagai penutup berkisah tentang kebersamaan saya dengan sapardi. Jadi dapat dikatakan, Saya dan Sapardi adalah karakter utama dalam cerpen Ini.

Joko Pinurbo ialah seorang Penyair yang sesekali menulis cerpen. la menetap di jogja, namun sering kali ke jakarta untuk acara kesusastraan. Cerpennya banyak yang masuk ke dalam antologi Cerpen Pilihan Kompas. Sehingga kemampuan dan kelihaiannya dalam merangkai kata tak lagi diragukan.

Alur yang digunakan dalam cerpen ini adalah alur campuran, namun dominan menggunakan alur maju. Sehingga cerita yang disajikan terkesan runtut.

Cara pengarang menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita ini yaitu dengan tindakan dan jalan pikiran tokoh. Misal tokoh saya yang berkarakter penyabar digambarkan dengan tindakan tokoh saya yang tidak marah kepada temanyya saat bukunya dicuri temannya tersebut.

Gaya bahasa yang digunakan yaitu gaya sehari-hari yang dicampur dengan beberapa kata baku. Misalnya, Saya, Kepada, tuan, dan sebagainya.

Dalam Cerpen Sebotol Hujan untuk Sapardi ini, Bagian pertama menceritakan masa lalu Saya saat masih duduk di kelas 2 SMA. Bagaimana si Saya pada suatu malam membaca sajak sapardi. Hingga akhirnya gemar mengoleksi buku-buku puisi. Dan temannya sesekali mengambil buku puisinya untuk diberikan kepada kekasihnya. Pada bagian selanjutnya, Saya telah menjalani kehidupannya sebagai karyawan yang mapan di sebuah perusahaan di jakarta. Hingga hari-harinya berubah diisi dengan kesibukan mencari cara agar bertemu sang idola, yakni sapardi. Dan menyuruh temannya yang bernama Subagus agar membuatkan janji pertemuan. Pada bagian akhir, cerita ini ditutup dengan nuansa magis. Dimana sebuah pertemuan akhirnya sungguh-sungguh terjadi di rumah sapardi, di halaman belakang sambil melihat kolam. Para tokoh yang dilukiskan dalam cerpen ini sangatlah realistis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline