Lihat ke Halaman Asli

Dwian Sastika

Manusia Sebatang Kara

Menyelam di Lautan Aksara

Diperbarui: 15 Juli 2024   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh JESHOOTS.com: https://www.pexels.com


Dalam samudra malam, kucelupkan jari-jariku  
Di air tinta yang mengalir tenang, pekat dan hitam  
Kata-kata berbisik lembut, mengurai makna tersembunyi  
Seperti ikan kecil berenang di sela terumbu karang

Aku mendengar desiran riak gelombang,  
Berirama dengan jantung kata yang berdetak  
Setiap aksara berkilauan, bak mutiara di dasar laut  
Menyimpan cerita, rahasia yang tak terungkapkan

Selam lebih dalam, kutemukan harta karun  
Dalam bentuk Aksara terukir di dinding gua  
Di sana, bayang-bayang huruf menari, menenun kisah  
Yang hanya dibaca oleh mata hati yang tajam

Angin laut meniupkan napasnya, membelai lembut  
Pada daun-daun kertas yang melambai di ranting pena  
Menjaga keseimbangan di antara gelombang makna  
Yang menggulung dan menghantam tepi kesadaran

Terkadang, badai datang mengamuk,  
Mengguncang ketenangan samudra aksara  
Namun, dalam gemuruhnya, terbit kekuatan baru  
Melahirkan nyanyian puisi yang mengalun merdu

Hingga akhirnya, di titik terdalam tak terjangkau  
Aku menyatu dengan lautan kata abadi  
Menjadi bagian dari aliran cerita tak bertepi  
Mengisi ruang kosong dengan keindahan tanpa henti

Dalam lautan aksara, aku hanyut tanpa batas  
Menyelami setiap helai makna yang terbentang luas  
Di kedalaman sunyi, kutemukan diri  
Menjadi satu dengan keabadian puisi yang tak pernah mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline