Lihat ke Halaman Asli

Dwian Sastika

Manusia Sebatang Kara

Gelombang Pikiran yang Menghantam Jiwa

Diperbarui: 18 Juni 2024   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Di tepian kesadaranmu, ombak-ombak bergemuruh
Gelombang pikiran liar, tanpa henti menghantam
Seperti samudra tanpa batas, ia menderu dan menghempas
Menyapu, menggerus dinding jiwa yang rapuh

Setiap hembusan angin di benakmu, seperti badai yang menggila
Mengaduk-aduk laut tenang dalam sanubari
Fajar dan senja, berganti tanpa jeda
Menggoreskan jejak kelelahan pada semesta diri

Jiwa, seumpama karang yang menantang ombak
Terkikis, tergerus, namun tetap berdiri
Namun kini, karang itu mulai retak
Menyerap beban lautan yang tak pernah henti

Engkau, sang jiwa yang bertahan, merasakan sentuhan dingin
Percikan air asin merembes dalam celah luka
Setiap deburan, jelmaan pikiran yang tak berkesudahan
Mengubah ketenangan menjadi hiruk-pikuk derita

Gelombang itu, seperti penari malam
Menjelma menjadi mimpi buruk yang mengejar
Dalam setiap putaran, menghantam dengan gemuruh dendam
Menghujam jiwa dengan sejuta sayatan samar

Namun di balik keganasan, ada sebuah keindahan
Dalam tarian liar gelombang dan ombak
Sebuah pelajaran tentang ketahanan dan keberanian
Tentang bagaimana jiwa berdiri meski hampir remuk

Engkau, sang jiwa pemberani, akan terus berdansa
Meski ombak pikiran terus menggulung tanpa henti
Dalam setiap deru dan gelora yang tiada habisnya
Tertanam benih kekuatan yang tak bisa di padamkan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline