Dalam kelam malam tanpa bintang,
Kutemukan secercah sinar,
Dari seulas senyum yang memancar terang,
Mengusir bayang-bayang duka yang tersamar.
Senyummu, mentari pagi di ujung malam,
Menyusup lembut di antara kabut kelabu,
Mengurai kegelapan dengan cahaya yang dalam,
Menjadi pelita di lorong hatiku.
Di bawah langit hitam penuh misteri,
Senyummu adalah bintang gemintang,
Menuntun langkahku melewati sunyi,
Menghidupkan harapan dalam bayang-bayang.
Kegelapan terurai, sirna oleh terang,
Senyummu, sang rembulan di angkasa luas,
Menghapus jejak-jejak kesedihan yang mengerang,
Menghadirkan damai dalam setiap helaan nafas.
Senyummu adalah mawar di taman hati,
Mekar indah di tengah badai hidup,
Mengajari jiwa tuk tetap berdiri,
Menggapai cahaya di balik tirai gelap yang menyelubung.
Dalam senyummu, kutemukan kekuatan,
Mengurai setiap simpul kesedihan,
Kegelapan pun tunduk dalam kehangatan,
Senyummu, sinar abadi yang menyejukkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H