Lihat ke Halaman Asli

Dwian Sastika

Manusia Sebatang Kara

Diam yang Berbisik

Diperbarui: 18 Maret 2023   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Alejandro Tuzzi dari Pixabay

Dalam sunyi yang penuh hampa, terdengar bisikan nan halus bergema, atom-atom bergetar dalam keheningan, menyatu menjadi senyawa abadi nan membekas dalam ingatan.

Diam-diam menyusup ke relung hati, membawa pesan dari alam semesta, seolah merangkul dalam kerinduan, memenuhi ruang hampa nan kosong.

Tak terdengar oleh telinga manusia, namun ada getar yang terasa dalam jiwa, mengalir lembut nan damai, dalam ruang hampa yang abadi.

Diam yang berbisik, dalam keheningan yang penuh makna, menyatu dalam jiwa nan suci, menyentuh dalam keheningan yang maha, dan merangkul dalam kerinduan yang abadi.

Seakan-akan membawa pesan yang suci, mengajak manusia untuk merenung, merenung akan kehampaan yang ada, namun tetap ada makna dalam kesunyian.

Bukan hanya bisikan kosong belaka, tetapi juga getar dari kehidupan, dalam kerinduan nan suci, menuju keterhubungan yang abadi.

Diam yang berbisik dalam keheningan, mengajak manusia untuk berdiam diri, merenungkan makna dari kehampaan, dan menemukan arti dalam kesunyian.

Bukan sekadar kekosongan yang hampa, tetapi juga kerinduan akan keterhubungan, dalam sebuah getar nan abadi, yang membawa manusia pada kebenaran hakiki.

Dalam bisikan yang terdengar hening, menyiratkan kebenaran nan suci, mengajak manusia untuk mendalami makna, dalam setiap kerinduan yang terpendam.

Diam yang berbisik dalam keheningan, menjadi guru bagi jiwa yang merenung, mengalirkan pesan dari keabadian, yang membawa manusia pada kesadaran yang mencerahkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline