Dengarlah, suara laut yang memekik, Membawa sejuta kisah yang terkisahkan, Dalam setiap gelombang yang tercipta, Dalam setiap hembusan angin yang menerpa.
Lautan yang mendesis dalam keheningan, Menyiratkan kesedihan yang tak terucapkan, Seolah ia ingin bicara, tapi tak mampu, Hanya bisa merintih dan meratap dalam kesunyian.
Dalam liriknya, laut membawa harapan, Harapan akan hidup yang terus bergulir, Dalam setiap debur ombaknya, ia berkata, Jangan menyerah, tetaplah berdiri.
Lautan yang mendesis, terekam dalam hati, Sebagai simbol kehidupan yang terus berputar, Kita harus selalu siap, menghadapi badai, Dalam lautan hidup yang tak pernah berhenti bergelora.
Dalam samudera yang luas ini, Kita terombang-ambing oleh arus hidup, Kadang kita merasa sendiri dan takut Namun, laut selalu ada di sisi kita.
Dalam gelombangnya yang tak henti, Laut memberikan ketenangan dan kedamaian, Seperti ibu yang selalu siap mendengarkan, Mendukung kita dalam setiap perjuangan.
Lautan yang mendesis, mengajarkan makna, Bahwa hidup harus terus bergerak maju, Menghadapi rintangan dan tantangan, Berjuang dan tak pernah menyerah kalah.
Kita bisa belajar dari lautan ini, Untuk terus berjuang dan bangkit dari keterpurukan, Kita bisa menjadi seperti ombak yang kuat, Tidak pernah surut dan selalu bersemangat.
Lautan yang mendesis, membawa cerita, Tentang kehidupan yang tak lekang oleh waktu, Maka, biarkanlah suara laut ini menghanyutkan kita, Menuju pelukan keabadian yang selalu menanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H