Getah kamboja, yang diperoleh dari pohon kamboja (Plumeria spp.), telah lama digunakan sebagai bahan alami untuk pengobatan luka ringan. Tanaman ini sering ditanam sebagai tanaman hias karena memiliki bunga yang indah dan harum. Selain itu, getah atau lateks yang dihasilkan dari batang dan daun tanaman kamboja juga memiliki manfaat sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan luka ringan.
Morfologi tanaman kamboja memiliki batang yang tegak dan bercabang, daun tunggal, dan bunga yang berwarna putih dengan lima kelopak. Getah yang dihasilkan oleh tanaman kamboja memiliki warna putih atau kekuningan dengan tekstur yang lengket dan kental.
Kandungan kimia dari getah kamboja meliputi senyawa alkaloid, terpenoid, flavonoid, dan polifenol. Beberapa senyawa seperti plumeridoid, kamferol, kaempferol, dan quercetin memiliki aktivitas antibakteri dan anti-inflamasi yang tinggi. Selain itu, senyawa plumeridoid juga terbukti memiliki efek analgesik atau penghilang rasa sakit. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa getah kamboja memiliki aktivitas antibakteri dan antifungi yang dapat membantu mengatasi infeksi pada luka ringan.
Manfaat getah kamboja sebagai obat luka ringan juga telah diteliti oleh beberapa jurnal. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dkk. (2014) yang menunjukkan bahwa getah kamboja memiliki aktivitas antibakteri dan dapat mempercepat penyembuhan luka pada mencit. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Boonruamkaew dkk. (2019) juga menunjukkan bahwa getah kamboja memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri yang umumnya menyebabkan infeksi pada luka. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Arung, Yuliani, dan Kusuma, mereka menemukan bahwa ekstrak getah kamboja memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Aktivitas antibakteri ini dapat membantu mencegah terjadinya infeksi pada luka ringan.
Dalam penggunaannya sebagai obat luka ringan, getah kamboja dapat dioleskan secara langsung pada area luka dengan dosis yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan getah kamboja pada luka yang terlalu dalam atau serius sebaiknya dihindari dan segera mencari pertolongan medis.
Referensi:
- Arung, E. T., Yuliani, S., & Kusuma, I. W. (2015). Antibacterial and Antioxidant Activities of Plumeria rubra L. (Apocynaceae) Stem Bark Extract. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 5(4), 52-57.
- Susanti, E., Alhabsyi, N. D., & Mardiningsih, L. (2014). Antibacterial activity of Plumeria alba L. latex on the healing of surgical wounds infected by Staphylococcus aureus in mice. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 6(10), 197-199.
- Boonruamkaew, P., Khuntayaporn, P., & Chantaphakul, H. (2019). Antimicrobial and wound healing effects of Plumeria alba and Plumeria rubra latex extracts. BMC complementary and alternative medicine, 19(1), 136.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H