Lihat ke Halaman Asli

Dwian Sastika

Manusia Sebatang Kara

Laju Hayalan

Diperbarui: 19 Februari 2023   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laju hayalan dalam pikiranku, Melambat saat gravitasi menarikku, Bagaikan massa yang terikat, Tapi bayanganku tak terbatas.

Seperti partikel yang bergetar, Menghiasi ruang yang tak terukur, Menghasilkan energi yang terasa, Tak terbatas ruang dan waktu.

Laju hayalan di alam pikirku, Menerangi dunia yang abstrak, Bagaikan sinar yang tak berpadu, Tapi membentuk spektrum yang beragam.

Seperti elektron yang berosilasi, Mengikuti pola yang teratur, Menciptakan gelombang yang tak terbatas, Tak terbatas dimensi dan waktu.

Laju hayalan dalam benakku, Menembus alam yang tak terlihat, Bagaikan partikel yang melintasi, Tapi terikat pada energi yang terkumpul.

Seperti foton yang bergerak cepat, Menghantarkan pesan yang tak terbatas, Mengungkap rahasia yang tak terungkap, Tak terbatas ruang dan waktu.

Laju hayalan yang membawa visi, Menerangi pikiran yang terbuka, Bagaikan semangat yang tak padam, Tapi tetap terkait pada nalar yang terkumpul.

Seperti proses kimia yang tak terbatas, Menghasilkan produk yang berbeda-beda, Membentuk senyawa yang berguna, Tak terbatas waktu dan ruang yang terdapat.

Laju hayalan yang mempesona, Membuat dunia menjadi berwarna, Bagaikan lukisan yang indah, Tapi tetap membutuhkan rupa yang terbentuk.

Seperti teori yang terus berkembang, Mengungkap misteri yang tersembunyi, Membuka pintu untuk pengetahuan, Tak terbatas dalam lingkup dan jangkauan.

Laju hayalan yang membawa aspirasi, Menerangi jalan yang akan dilalui, Bagaikan kompas yang menunjukkan arah, Tapi tetap memerlukan perjalanan yang seimbang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline