Lihat ke Halaman Asli

Dwian Sastika

Manusia Sebatang Kara

Kenapa Makan Sayur Daun Singkong Berlebih Membuat Kepala Pusing?

Diperbarui: 17 Februari 2023   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sayuran daun singkong (Cassava) merupakan sumber makanan yang kaya akan nutrisi, seperti vitamin C, vitamin K, vitamin A, zat besi, dan kalsium. Namun, konsumsi berlebihan dari sayuran daun singkong dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, salah satunya adalah sakit kepala atau pusing.

Penyebab utama sakit kepala yang disebabkan oleh konsumsi berlebihan sayuran daun singkong adalah racun sianida yang terkandung dalam daun singkong. Sianida adalah senyawa kimia yang sangat beracun dan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat manusia. Racun sianida terkandung dalam daun singkong dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan bagian lain dari tanaman singkong.

Sianida dapat dilepaskan dari daun singkong ketika daun tersebut diolah atau dimasak secara tidak tepat, terutama jika daun singkong dikonsumsi secara mentah atau kurang matang. Ketika sianida terlepas, senyawa tersebut dapat menyerang sel-sel saraf di otak dan menyebabkan gejala pusing atau sakit kepala, diikuti dengan mual, muntah, dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada dosis yang tinggi.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, penanganan yang tidak tepat terhadap daun singkong dapat meningkatkan jumlah sianida dalam makanan hingga 5 kali lipat dari jumlah yang aman. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa daun singkong dimasak dengan benar dan tidak dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

Dalam kesimpulannya, konsumsi sayuran daun singkong yang berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala atau pusing karena kandungan sianida yang tinggi. Oleh karena itu, disarankan untuk memasak daun singkong dengan benar dan tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Referensi jurnal ilmiah yang mendukung penjelasan ini dapat ditemukan di:

  • T. A. Laswai, et al. (2011). Cyanogenic glucosides in cassava and linamarin content in cassava food products in Tanzania. Food and Chemical Toxicology, 49(5), 1153-1158.
  • H. U. Ekaette, et al. (2018). Variation of Hydrogen Cyanide Concentration in Cassava Varieties with Fermentation Time. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 66(30), 7923-7929.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline