Lihat ke Halaman Asli

Dwi Anggreni

Artikel - Artikel

Spirit Pancasila sebagai Bentuk Adapter Era 5.0, SDM Bisa Lebih Unggul?

Diperbarui: 18 November 2021   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Negara kita, Indonesia dikatakan sebagai negara yang berkembang. Di era yang semakin pesat ini, yang kali ini sudah memasuki era 4.0 menuju era 5.0 yang dimana sebuah negara harus memberikan trobosan baru dalam meningkatkan kualitas. 

Indonesia sebagai negara yang memiliki tingkat populasi terbesar ke 4 di dunia mengakibatkan banyaknya permasalahan yang dialami oleh masyarakat. Permasalahan yang ditemukan yakni kemiskinan. Tak hanya itu, permasalahan yang dihadapi juga ditemukan dalam adaptasi masyarakat dengan melek teknologi.

Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, S.IP.,M.Si selaku Staf Khusus Presiden yang di dalam Seminar Nasional STAH N Mpu Kuturan Singaraja pada 17 November 2021, mengatakan bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki ragam budaya dan etnis, penduduk terbesar ke 4 di dunia, hingga PDB yang berada di peringkat 18 dunia. Dengan banyaknya potensi dari masyarakat Indonesia ini juga bisa menggiring Indonesia untuk menuju era 5.0.

Dilansir dari data Derektorat Jendral Aplikasi Informatika, tercatat peningkatan penggunaan internet sangat pesat pada tahun 2021 yakni sebanyak 11 persen dari tahun sebelumnya. Yakni sebesar 175,4 juta menjadi 202,6 juta pengguna internet. Selain itu Indonesia juga dicatat sebagai negara dengan peringkat 1 dalam penggunaan internet yang dilansir dari riset We Are Social pada April 2021. Dengan maraknya masyarakat menggunakan teknologi, secara tidak langsung akan menggiring anak muda khususnya untuk dapat beradaptasi dalam menghadapi era baru.

Pancasila sebagai pedoman kita masyarakay Indonesia sangat mendorong semangat untuk dapat membangkitkan kualitas negara kita, dengan berlandaskan rasa nasionalisme dan didasari dengan pendoman agama. Pancasila mendorong kita untuk dapat mencapai tujuan era baru ini yakni dengan menjungjung nilai humanis yang dimana nilai ini sangatlah penting untuk memajukan negara.

Era 5.0 mengutamakan etos kerja dengan menjunjung tinggi rasa tanggungjawab, menuntut masyarakat agar dapat meningkatkan ilmu pengetahuannya atau kemampuan yabg dimiliki untuk menciptakan pekerjaan yang lebih cepat dan efisien. Nilai kesetaraan, gotong royong dapat mendorong manusia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pada era 5.0

Masyarakat Indonesia menggunakan nilai Pancasila sebagai adapter dalam menghadapi pergeseran era menjadi era 5.0 ini sangatlah penting untuk dicermati. Mengapa? Karena masyarakat akan mengalami berbagai perubahan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Dengan spirit Pancasila, mendorong masyarakat untuk mencapai tujuan negara. Pecan BPIP menjadi salah satu fasilitator dalam menghadapi era 5.0 yakni dengan menggunakan advokasi, pelatihan dan pembinaan ideologi Pancasila ditengah era 5.0

Dengan adanya gebrakan baru ini, Sumber Daya Manusia pun harus ikut dikembangkan. Banyaknya fasilitator untuk mencapai tujuan era 5.0 akan mendorong sumber daya manusia melakukan pelatihan. Pemerintah harus dapat pro aktif dalam peningkatan Sumber Daya Manusia. Dengan banyaknya potensi, sejatinya dapat dengan mudah mewujudkan Indonesia maju, sejalan dengan itu juga dibutuhkan fasilitator yang mendukung segala potensi yang ada.

Indonesia adalah negara yang sudah memfasilitasi Sumber Daya Manusianya dengan berbagai sektor, baik ekonomi, pendidikan, keamanan dan lainnya. Namun hal ini tentu saja belum merata, maka banyak ditemukan konflik dan hambatan dalam peningkatan kapasitas Sumber Daya. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus dapat mendukung program pemeeintah yang dimana hal ini juga untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Sumber daya manusia akan dapat bersaing di kancah global dan dapat memajukan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline