Lihat ke Halaman Asli

Dwi Alfiatur R

Awardee Beasiswa KIP-K '23 (Mahasiswa FEBI UIN GusDur Pekalongan)

Tantangan Mahasiswa Gen-Z: Menabung atau Membentuk Personal Branding?

Diperbarui: 12 Desember 2024   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kebutuhan Gen-Z di Era Modern (Sumber: Pinterest)

Di era modern ini, Gen-Z terutama mahasiswa menghadapi tantangan yang jauh berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Dunia mereka dikelilingi oleh kemajuan teknologi, arus informasi tanpa batas, dan perubahan gaya hidup yang serba cepat. Di satu sisi, mereka dihadapkan pada kebutuhan untuk mempersiapkan masa depan, termasuk tabungan. Di sisi lain, dihadapkan pada tren sosial dalam membentuk personal branding yang dianggap penting dalam menghadapi persaingan di era digital.

Dilema ini, banyak dirasa mahasiswa S1 yang biasanya memasuki usia 20 tahun. Mereka kerap bingung menentukan prioritas: apakah menghemat untuk masa depan atau berinvestasi dalam gaya hidup yang mendukung citra mereka di dunia maya? Tak jarang hal ini akan membebani mereka.

Personal Branding: Antara Investasi dan Tekanan 

Media sosial telah mengubah cara mahasiswa berinteraksi dan membangun citra diri. Di platform seperti Instagram atau LinkedIn, banyak dari mereka perlu menampilkan gaya hidup yang inspiratif dan profesional untuk mendukung personal branding. Hal ini sering kali melibatkan biaya tambahan, seperti membeli pakaian yang menarik, menghadiri acara networking, atau mengikuti kursus demi memperkaya portofolio. Jika dilakukan dengan tepat dan tidak berlebihan maka tidak masalah.

Namun, upaya ini juga menghadirkan tekanan. Dalam beberapa kasus, mahasiswa merasa bahwa citra yang mereka tampilkan harus sempurna, meskipun hal itu akan mengorbankan kebutuhan lain, termasuk tabungan. Apalagi, media sosial kerap menampilkan gaya hidup glamor yang seolah-olah menjadi standar keberhasilan. Hal ini dapat menjadi persoalan.

Tabungan: Kebutuhan yang Terpinggirkan

Di tengah upaya membentuk branding, tidak sedikit mahasiswa melupakan pentingnya tabungan sebagai penopang masa depan. Padahal, tabungan tidak hanya penting untuk mengatasi kebutuhan darurat, tetapi juga sebagai bekal untuk mencapai tujuan hidup, seperti membeli rumah, melanjutkan pendidikan, atau merintis karir setelah lulus kuliah.

Sayangnya, konsep menabung seringkali dianggap 'membosankan' atau bahkan tidak relevan bagi sebagian mahasiswa Gen-Z. Mereka mungkin berpikir, "Kenapa harus menabung sekarang, kalau hidup harus dinikmati saat ini?" Akibatnya, banyak mahasiswa yang belum memiliki tabungan khusus di usia 20 tahun, meskipun mereka sudah mulai mendapatkan penghasilan dari pekerjaan sampingan atau magang.

Menabung sebagai Strategi Personal Branding

Siapa bilang menabung tidak bisa menjadi bagian dari personal branding? Justru, gaya hidup hemat dan bijak dapat menjadi identitas unik yang membedakan seseorang di tengah arus tren konsumtif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline