Lihat ke Halaman Asli

Menggenggam Angin

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersapa malam yang hanya diam
Terdengar rindu yang mulai membisu
Lentera hitam temaram tanpa makna
Sejauh cita yang mulai fatamorgana
Malam, ingatkah engkau pada setumpuk khayal itu
Khayal masa depan kehidupan yang membanggakan
Rindu, merasakah engkau pada hentakan semangat itu
Semangat yang terasa padam oleh keadaan
Sinar, berikanlah bayangan kepada semuanya
Kepada cita masa depan dan hentakan semangat kehidupan
Biarkanlah semyum itu semakin mengembang dan terjaga
Jangan biarkan redup sedetikpun
Senyum yang indah karena cita dan semangat masa depan
Tak ada cita yang tanpa bayangan
Meskipun angin tak bisa digenggam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline