Buka luwur adalah salah satu tradisi masyarakat Kota Kudus yang dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi yang dilakukan satu tahun sekali di bulan Muharram. Tradisi ini dilakukan untuk menghormati sesepuh di suatu desa sebagai leluhur masyarakat setempat. Salah satu desa yang masih melestarikan Tradisi Buka Luwur adalah Desa Bacin yang terletak di Kecamatan Bae.
Warga Desa Bacin sangat antusias dalam melaksanakan tradisi ini setiap tahunnya. Mbah Kyai Malang Djojo merupakan leluhur di Desa Bacin. Menurut keyakinan warga setempat, tradisi ini diselenggarakan untuk menjaga kelestarian budaya dan mencari berkah dari leluhur di desa tersebut. Selain itu, tradisi ini juga berfungsi sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Berikut Merupakan Rangkaian Acara Buka Luwur Mbah Kyai Malang Djojo Tahun 1446 H/ 2024 M yang dilaksakan (19-22 Juli 2024)
Dokumentasi pribadi
Acara pertama dilaksakan pada Jumat, 19 Juli 2024 diawali dengan Kataman Al Quran Oleh KH Zaenal Abidin Al Hafidz dilanjutkan penyembelihan kerbau di sore harinya dan Manaqib (Penurunan Luwur) pada malam harinya tepatnya di Makam Bacin Wetan. Dilanjutkan dihari berikutnya pada sabtu, tanggal 20 Juli 2024 yang berisi pembagian berkat umum.
Dalam kegiatan ini, Warga Desa Bacin ikut serta membantu dalam pembagian berkat umum yang berisi nasi putih dengan lauk daging kerbau yang akan dibagikan ke selruh warga yang ada di Desa Bacin.
Kemudian dilanjutkan dengan pembungkusan sego jangkrik yang akan dibagikan saat acara tahlil umum kepada Warga Desa Bacin di malam harinya. Puncak acara dalam rangkain acara buka luwur ini adalah Pengajian Umum yang diisi Oleh Habib ali Zaenal Abidin Al Kaf (Kudus) dan Habib Umar Al- Muthohhar (Semarang) dilaksanakan pada Hari Senin, 22 Juli 2024.
Dokumentasi pribadi
Kegiatan tersebut diharapkan dapat memperkuat pelestarian budaya buka luwur di Desa Bacin dan terus memupuk rasa penghormatan serta kedekatan spiritual dalam masyarakat.
Dokumentasi pribadi