Lihat ke Halaman Asli

Dwi Klarasari

TERVERIFIKASI

Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

"A Christmas Carol", Inspirasi Bagaimana Memaknai Hidup

Diperbarui: 23 Desember 2020   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: via wikipedia.org / 

Walt Disney Pictures

Di berbagai belahan benua, fenomena hantu selalu mengundang rasa takut. Namun, tidak selamanya sosok hantu "membawa" niat buruk. Boleh jadi lewat perjumpaan dengan "sosok hantu" seseorang justru menyadari suatu kesalahan dalam hidupnya, lantas bertobat dan kembali ke jalan yang benar.

Ah, yang benar saja? Serius! Kali ini penulis bahkan sangat sepakat dengan pernyataan di atas. Nah, supaya kita sependapat silakan saksikan lebih dahulu film A Christmas Carol. Sosok "hantu-hantu Natal" dalam film ini telah membawa perubahan sifat yang fenomenal dalam diri seorang Scrooge.

Ya, Scrooge atau Ebenezer Scrooge (alias Gober) adalah tokoh utama dalam film animasi 3D produksi Walt Disney Picture tahun 2009 ini.

Dikisahkan Scrooge sebagai seorang yang pandai, tetapi berkarakter dingin dan egois sekaligus pemarah. Gober yang berprofesi rentenir ini juga dikenal sangat kikir alias super pelit. Dalam benaknya hanya ada hitung-hitungan untung rugi.

Scrooge menggaji juru tulisnya, Bob Cratchit dengan sangat murah tidak sebanding dengan beban kerjanya. Bahkan, ia begitu enggan memberikan cuti Natal padanya. Mungkin kalau di  Indonesia sama dengan  istilah "jauh di bawah UMR".

Scrooge juga tidak sudi memberi sumbangan untuk orang miskin, dan sebagainya. Fred Holywell, satu-satunya anggota keluarga Scrooge yang masih hidup mengalami sendiri betapa pelit sang paman.

Lebih parah lagi, Scrooge juga termasuk tipe manusia yang tidak suka bersosialisasi-kalau tak boleh dibilang antisosial. Bayangkan saja! Menurutnya, cinta dan persahabatan itu bull shit 'hanya omong kosong' dan tidak berguna. Dia bahkan sangat membenci Hari Natal dan segala momen yang menguarkan kebahagiaan. Aneh bukan? 

Suatu ketika, Scrooge yang tidak bersedia melibatkan diri dalam kebahagiaan menjelang Natal didatangi oleh sosok gaib Jacob Marley. Untuk diketahui, Jacob Marley adalah rekanan bisnis Scrooge yang sudah lama meninggal. Konon, arwahnya gentayangan dalam keadaaan dirantai karena kutukan.

Kenapa dikutuk? Tak ubahnya Scrooge, semasa hidupnya Marley juga berhati dingin dan licik. Konon dia juga telah menyia-nyiakan kehidupannya. Alasan "penampakannya" menjadi pengingat bagi Gober, temannya yang masih dalam perziarahan di dunia. Tentu agar tidak bernasib sama dengannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline