Lihat ke Halaman Asli

Dwi Klarasari

TERVERIFIKASI

Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

Pahlawan itu Bernama Badui

Diperbarui: 15 November 2020   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: @dwi_klarasari

 

Di antara beribu-ribu tempat indah di negeri ini. Ada sepotong tanah subur nan elok bernama Badui. Alam yang sungguh menawan dan murni. Nuansa hijau menyergap sejauh mata memandang. Tanah yang merasuk dalam mimpi para petualang. Jernih air sungainya pantulkan bayangan bagai sebentuk cermin. Laksana lampu, jutaan bintang menghias langit di malam gulita. 

 

Bila kau sungguh merindukan ketenangan jiwa, atau ingin bermanja dengan alam tanpa polusi. Pergi, basuhlah diri di hamparan Tanah Badui. Kala berdiam dalam dekapan hangat tubuh ibu pertiwi, sekejap 'kan kaurasakan kesejukan jiwa dan kejernihan hati. 

 

Di antara suku-suku bangsa di seluruh pelosok Nusantara, terselip nama Urang Badui terpatri dalam sejarah negeri. Orang tangtu nan bersahaja bertahan dari kontaminasi teknologi. Jalani hari serta lewati malam di tengah kemurnian alam. Lelakinya bertelanjang kaki ke mana pun melangkah. Dari Cibeo, Cikeusik, Cikertawana hingga mencapai ibukota. Kaum perempuannya hadirkan kecantikan alami tanpa riasan, sedang anak-anak mengukir hari dalam kebahagiaan sederhana. Amanat Buyutlah jadikan mereka tetap bijaksana.

 

Bila kau nyaris tak percaya ada keramahan tanpa pamrih di dunia yang kian rakus ini. Bila kau tak yakin masih ada kesederhanaan serta kejujuran di bumi penuh pemuja hedonisme ini. Pergi, temuilah mereka sang empunya Tanah Badui. Engkau 'kan segera tahu semua itu sebuah keniscayaan.

 

Pewaris perbukitan elok pada sepotong Tanah Sunda. Pemegang aturan dan ajaran luhur turun-temurun. Penjaga tradisi, pelestari harmoni alam karya Ilahi. Pejuang pemberani melawan penjajahan modernisasi. Pahlawan sejati di antara karut-marut globalisasi. Pahlawan setia itu bernama masyarakat Badui. Sungguh bersyukur Ibu Pertiwi memilikimu hingga kini.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline