Wahai sobat, sepagi ini halamanmu terasa begitu segar. Mengapa pula kulihat rerumputan di halamanmu senantiasa lebih hijau? Sungguh iri hati ini! Ingin rasanya kupindahkan nuansa hijaunya ke halamanku, dan kureguk segarnya 'tuk jadikan milikku.
Bukankah demikian sifat kita manusia? Rumput tetangga entah bagaimana selalu nampak lebih hijau. Begitu pun bila kulihat rumput di halaman milikmu. Jadi usahlah iri hatimu, mari kita berbagi saling hijaukan halaman hati.
Jalan hidupmu senantiasa menghijau indah di mataku. Tiada perlu lagi menghijaukan halaman hatimu. 'Kan semustahil menggarami lautan. Sahabat pelengkap jiwa, cukuplah hijaukan hatiku ini, agar tak menguning oleh problema kehidupan.
Baiklah sobat cermin jiwaku, mari kugandeng tanganmu! Tegarkan hatimu dalam segala badai, resapi nuansa hijau yang kubawa 'tuk sekadar segarkan hatimu seraya menanti Yang Kuasa tuntaskan lukisan indah halaman hidupmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H