Lihat ke Halaman Asli

Dwi Prastyanto

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro

Alasan Negara Mayoritas Muslim Seperti Indonesia Bisa Menerima Demokrasi dan Juga Nilai-nilai Sekularitas

Diperbarui: 8 Desember 2023   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Separasi dalam agama dan negara dapat diartikan sebagai adanya jarak politis antara organisasi agama dan negara bangsa. Jika kita melihat dalam konteks indonesia yang pada dasarnya negara Indonesia tidak mendaulat diri sebagai negara yang agamis namun bukan juga negara sekuler. Konsep separasi antar agama dan negara yang dalam hal ini disebut sekularisasi bisa berwujud berbagai bentuk tiap-tiap negara. Jika kita melihat dalam lingkup Indonesia, konsep sekularisasi yang dipakai harus dilihat dari sudut pandang sejarah terlebih dahulu. 

Pada awal masa berdirinya bangsa ini, terjadi perselisihan yang membagi dua kubu antara yang menginginkan bangsa ini harus sebagai negara islam dan kubu satunya menginginkan Indonesia menjadi negara nasionalis. Sehingga pada akhirnya terjadi kesepakatan dengan bukan menjadikan islam sebagai ideologi bangsa namun nasionalis yang didalamnya juga memuat nilai-nilai keagamaan sebagai dasar pembentukannya. Konsep separasi seperti ini diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia mengingat islam bukan hanya satu-satunya agama yang diakui di negara Indonesia, untuk menjaga keharmonisan dan persatuan di seluruh NKRI. 

           Lalu jika dikaitkan dengan penerapan demokrasi mengapa rakyat Indonesia menerima dengan baik konsep demokrasi dan konsep separasi secara bersamaan. Padahal jika kita melihat negara-negara dengan dasar keisalaman yang kuat pasti akan memiliki corak pemerintahan yang cenderung mengarah pada satu kepemimpinan yang tunggal atau dalam negara islam sering disebut sebagai Khilaffah yang nilai-nilai demokrasi tidak akan berpengaruh secara kuat karena segala keputusan didasarkan pada keputusan pemimpin atau Khalifah. Masyarakat di Indonesia menerima dengan baik konsep demokrasi yang bisa dilihat dalam berbagai sudut pandang, antara lain : 

1. Masyarakat Indonesia tidak terlalu suka terhadap hal-hal yang bersifat ekstrimisme dan adanya tindakan represif yang dilakukan oleh negara sehingga mendukung terhadap praktik demokrasi. 

2. Keberagaman dan pluralisme bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam suku, bangsa dan negara sehingga diperlukan suatu konsepsi untuk mengakomodir semua kepentingan. 

3. Latar belakang sejarah negara Indonesia yang cukup tersiksa dengan adanya penjajahan, sehingga mendukung domokrasi sebagai sarana kebebasan dalam berekspresi. 

4. Konsep Islam yang dipakai adalah Islam moderat yang menerima terhadap segala perbedaan dan menghargai segala bentuk keputusan yang dibuat asalkan bernilai kebaikan dan tidak menyengsarakan ummat.

          Pandangan Islam mengenai demokrasi juga cukup beragam. Pandangan intelektual islam mengenai demokrari juga terpecah menjadi tiga kubu yaitu Kelompok pertama termasuk mereka yang sangat menentang demokrasi dalam bentuk apapun; Mereka yang mendukung demokrasi merupakan kelompok kedua; Selain itu, ada anggota kelompok ketiga yang berada di tengahtengah, menerima beberapa aspek demokrasi sementara menolak yang lain. Dan mayotitas di Indonesia menganut islam moderat dengan menerima adanya demokrasi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline