Kabupaten Tanah Bumbu, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam, terutama batubara. Namun, kekayaan alam ini tidak lepas dari berbagai permasalahan lingkungan yang semakin kompleks dan mendesak untuk diselesaikan. Dalam beberapa tahun terakhir, Tanah Bumbu telah menjadi sorotan karena berbagai isu lingkungan yang muncul, mulai dari degradasi lahan, penurunan kualitas air, bencana ekologis seperti banjir, hingga permasalahan serius terkait penanganan sampah dan dampak kebakaran hutan.
Aktivitas tambang batubara yang intensif di wilayah ini telah membawa dampak signifikan terhadap kondisi lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali telah menyebabkan kerusakan ekosistem, berkurangnya daya dukung lingkungan, serta peningkatan risiko bencana alam. Misalnya, banjir yang terjadi di beberapa kecamatan di Tanah Bumbu sering kali dikaitkan dengan perubahan bentang alam akibat penambangan terbuka yang mengganggu aliran sungai dan mengurangi kapasitas serapan air tanah.
Selain itu, indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) di beberapa wilayah di Tanah Bumbu menunjukkan nilai yang masih jauh dari target yang diharapkan. Penurunan kualitas air, udara, dan lahan menjadi bukti nyata bahwa upaya pelestarian lingkungan belum cukup efektif dalam menghadapi laju degradasi yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik alamiah maupun antropogenik. Kasus longsor dan amblasnya jalan nasional Kilometer 171, yang disebabkan oleh aktivitas tambang yang terlalu dekat dengan infrastruktur publik, merupakan contoh nyata bagaimana aktivitas ekonomi dapat berdampak langsung pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Tabel 1 Framing Teks Permasalahan Lingkungan di Tanah Bumbu Tahun 2023-2024
No
Title News
Date
Time
Media
Explanation
1