Lihat ke Halaman Asli

dwi agus purnomo

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Mahasiswa KKN Untag Surabaya Viral, Pembuatan Pupuk Bungkam

Diperbarui: 19 Januari 2023   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mahasiswa KKN Untag Surabaya

DPL  Agustina Nababan ST. MT

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Blitar, Jawa Timur - Dalam dunia perkuliahan, Kuliah Kerja Nyata atau dikenal dengan sebutan KKN merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa. Program KKN pada Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berada pada naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNTAG SURABAYA. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan program pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan empati dan kepedualian mahasiswa terhadap masyarakat.

Kegiatan KKN ini dilaksanakan dengan penuh semangat dan kepercayaan diri oleh Dwi Agus Purnomo Program Studi Teknik Informatika yang berada pada Kelompok Reguler 22 desa Karangsono dengan dosen pembimbing lapangan Ibu Agustina Nababan, S.T., M.T,. Desa Karangsono Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar merupakan sebuah desa yang menjadi fokus pada pelaksanaan kegiatan ini. Kegiatan ini berlangsung selama 12 hari pada tanggal 4 Januari 2023 sampai 15 Januari 2023. Mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Karangsono adalah petani. Hal ini membuat Dwi Agus Purnomo memiliki ide untuk meningkatkan hasil panen petani dengan memberikan pengetahuan tentang strategi penggunaan pupuk kandang guna menjadikan opsi kedua setelah pemakaian pupuk kimia.

Selasa, 6 Januari 2023 Tim KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya khusunya bidang pertanian mendapat kesempatan untuk mendapatkan banyak informasi penting mengenai kampung jambu yang juga digunakan sebagai budidaya jambu merah sekaligus wisata edukasi dengan turut mewawancarai Pak Mufid selaku pemilik Kampung Jambu. Beliau juga pengepul jambu merah di daerah Karangsono.

imbah ternak sebagai hasil akhir dari usaha peternakan memiliki potensi untuk dikelola menjadi pupuk organik seperti kompos yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan. Bahan organik seperti kotoran ayam perlu dikomposkan sebelum dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman antara lain adalah : 1) bila tanah mengandung cukup udara dan air, penguraian bahan organik berlangsung cepat sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, 2) penguraian bahan segar hanya sedikit sekali memasok humus dan unsur hara ke dalam tanah, 3) struktur bahan organik segar sangat kasar dan dayanya terhadap air kecil, sehingga bila langsung dibenamkan akan mengakibatkan tanah menjadi sangat remah, 4) kotoran ayam tidak selalu tersedia pada saat diperlukan, sehingga pembuatan kompos merupakan cara penyimpanan bahan organik sebelum digunakan sebagai pupuk.

Tujuan dari kegiatan ini adalah kelompok tani antusias terhadap kegiatan KKN khususnya program kerja bidang pertanian dalam hal ini penyuluhan dan pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak untuk diaplikasikan di lahan pertanian. Praktek pembuatan pupuk organik telah dilaksanakan dan berhasil dengan baik. Selanjutnya petani dapat secara mandiri melakukan proses pembuatan pupuk organik. Adanya pupuk organik ini dapat mengurangi penggunaan pupuk an-organik. Selain itu dengan adanya teknologi ini kelompok tani dapat menghematmenghematmenghematmenghemat biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pembelian pupuk serta dapat memelihara kesuburan tanah

#UntagSurabaya#KitaUntagSurabaya#UntukIndonesia#UntagSurabayaKeren#EcoCampus#KampusKompeten 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline