Lihat ke Halaman Asli

Dwi Novitasari

Mhahasiswa Universitas Negeri Malang

Media dan Sistem Sosial

Diperbarui: 9 Mei 2023   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Pada zaman sekarang ini, Media yang banyak digunakan yaitu Media Massa. Mengutip dari McQuail, Istilah "Massa" sendiri mengacu pada kolektivitas tanpa bentuk, yang komponennya sulit dibedakan satu sama lain. Atau secara singkat "Massa" dapat diartikan sebagai suatu kumpulan orang banyak atau khalayak yang tidak mengenal keberadaan individualitas.

Berdasarkan 2 pengertian antara "Media" dan "Massa" tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa  Media massa merupakan alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber ke penerima dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi. 

Dikalangan masyarakat sendiri sekarang sudah terdapat sesuatu yang membawa dampak besar bagi Media massa sendiri hal tersebut bernama internet. Namun dengan adanya internet pada zaman yang sudah modern ini, Media Massa dapat lebih mudah diakses melalui telepon genggam yang akrab disebut dengan Hanphone atau Hp. Media yang biasa diakses menggunakan Hp, disebut sebagai Media Sosial yang memiliki berbagai macam platform.

Dengan adanya berbagai Media Massa yang ada sekarang ini, pastinya membawa pengaruh bagi Sistem Sosial. Sistem sosial sendiri berasal dari dua kata yaitu "Sistem" dan "Sosial". Mengutip dari Abidin dan Saebani (2014: 13), secara linguistik sistem berasal dari bahasa Latin, "Systema" dan bahasa Yunani "Sustema" yang memiliki arti kesatuan yang terdiri atas komponen yang saling berhubungan secara sinergis untuk mencapai tujuan tertentu serta memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. 

Atau secara singkat system dapat diartikan sebagai sesuatu yang saling berhubungan atau saling terkait satu sama lain untuk membuat segala sesuatu lebih teratur. Selanjutnya kata "Sosial". Dalam bahasa Inggris, kata sosial berasal dari kata social yang sering disebut sebagai society yaitu masyarakat atau peoples. Atau dengan kata lain sosial ialah masyarakat atau sekelompok orang yang hidup bersama, saling menjalin komunikasi dan berinteraksi.

Berdasarkan tiap pengertian dari kata "Sistem" dan "Sosial" tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa mengetahui dan mempelajari sistem sosial berarti memahami dan menyadari kenyataan bahwa kehidupan manusia tidak dapat berdiri sendiri, tetapi membutuhkan orang lain. 

Seperti yang telah dipelajari sejak sekolah dasar bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa adanya mahkluk hidup lain. Oleh karena itu, manusia haruslah peka terhadap tiap permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat. Karena pada dasarnya, tiap masalah yang terjadi tersebut, terjadi secara kompleks dan memerlukan perhatian dari seluruh masyarakat tersebut untuk menyelesaikannya.

Pengertian dari Sistem Sosial sendiri Mengutip dari Setiadi dan Kolip (2013: 31-32), dalam pandangan ilmu - ilmu sosial, sistem sosial dapat diartikan sebagai hubungan antara bagian-bagian (elemen - elemen) di dalam kehidupan masyarakat terutama terkait tindakan - tindakan manusia, lembaga sosial, dan kelompok - kelompok sosial yang saling mempengaruhi dan saling memiliki keterikatan satu sama lain. 

Hubungan antar bagian -- bagian (elemen -- elemen) tersebut selanjutnya akan menghasilkan produk - produk dari interaksi yang telah terjadi, yaitu berupa nilai - nilai dan norma-norma sosial yang hadir di masyarakat yang keadannya selalu dinamis dan akan terus berkembang seiring berjalannya waktu dan berkembangnya masyarakat tersebut.

Adapun pandangan dari para penganut fungsionalisme mengenai Sistem Sosial. Dikutip dari Abidin dan Saebani (2014: 165-166) menjelaskan bahwa menurut para penganut fungsionalisme, struktur Sistem Sosial senantiasa terintegrasi diatas dua landasan berikut. Yang pertama adalah Masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus atau kesepakatan di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar). 

Hal tersebut benar adanya karena jika dilihat, di dalam masyarakat akan senantiasa terdapat nilai -- nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental / mendasar dan masyarakat akan tetap dan terus terintegrasi selagi masih adanya kesepakatan akan adanya nilai -- nilai tersebut didalam masyarakat. Dengan kata lain, Nilai tersebut akan tetap ada jika masyarakat yang tersebut masih memegang teguh dan memakai nilai tersebut seiring berkembangnya kesepakatan yang terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline