Lihat ke Halaman Asli

Puasa dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Diperbarui: 11 April 2023   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Puasa Ramadhan telah berjalan hampir 20 hari, tapi tidak ada salahnya jika kita membahas kembali puasa dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Tahukah pembaca manfaat apa saja yang kita dapatkan dari berpuasa ?

Puasa ternyata memiliki manfaat yang besar bagi tubuh manusia. Puasa dapat mencegah dan mengurangi resiko berbagai penyakit kronis yang  berbahaya. Mari kita simak bersama resiko penyakit apa sajakah yang dapat dicegah dengan berpuasa !

1. Diabetes 

Penyakit diabetes millitus atau yang kita kenal dengan istilah kencing manis biasanya disebabkan oleh kadar gula yang tinggi di dalam darah. Hal ini menyebabkan pankreas bekerja keras memproduksi insulin untuk menetralkan kadar gula yang tinggi tersebut. 

Dengan berpuasa, tubuh akan dapat mengatur kadar gula di dalam darah kita karena terbatasnya asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Jeda waktu antar makan ini akan membuat tubuh mengolah makanan dalam metabolisme yang maksimal. 

Berpuasa juga dapat mengurangi kelebihan berat badan (obesitas) yang juga menjadi salah satu faktor tertinggi timbulnya penyakit diabetes di dalam tubuh manusia. 

Namun demikian, pembaca juga masih harus mengontrol pasokan makanan selama berbuka puasa maupun sahur. Jangan karena kita telah lapar seharian, lantas pada waktu buka kita mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Tentu hal ini akan membuat puasa kita kurang berfaedah.

2. Degenerasi Saraf.

Degenerasi saraf atau yang kita kenal sebagai penurunan fungsi saraf merupakan sebuah keadaan dimana seorang individu kehilangan struktur dan fungsi saraf mereka sehingga menyebabkan kehilangan kemampuan untuk bergerak, berbicara, bernafas, gagal jantung, dll. 

Berpuasa akan membantu melindungi sel-sel saraf dengan merangsang produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF). BDNF adalah faktor-faktor neurotropik yang berasal dari otak yang terlibat dalam perkembangan fungsi kognitif, larangan asupan makanan, dan fungsi-fungsi pengeluaran energi dari dalam tubuh.

3. Alzheimer

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline