Harga Eceran Tertinggi atau HET minyak goreng premium telah dicabut pemerintah semenjak kemarin. Efek dari pencabutan HET ini adalah, harga minyak kemasan premium kembali meroket bahkan lebih tinggi dari sebelumnya.
Kemasan-kemasan yang premium atau yang menggunakan merk yang sudah terkenal di masyarakat harus mengikuti harga keekonomian agar terjadi keseimbangan antara harga produksi dengan harga jual.
Para ibu rumah tangga harus kembali memutar otak untuk mengatur uang belanja agar dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Apalagi hari-hari ini adalah menjelang bulan puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul fitri, tingkat konsumsi biasanya semakin tinggi.
Agar pemakaian minyak goreng tidak terlalu boros dan cepat habis, saya akan berbagi beberapa tips untuk pembaca sekalian. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh para ibu:
1. Mengkukus atau merebus makanan.
Negeri kita tercinta ini mempunyai beraneka ragam jenis masakan. Untuk menghematpenggunaan minyak goreng dan untuk membuat gaya hidup yang lebih sehat, pembaca dapat mulai mengkonsumsi masakan yang dikukus atau dipanggang seperti pepes, bothok, sate, ayam panggang, dll.
2. Menumis makanan.
Pembaca sekalian tentu kadangkala akan merasa bosan jika harus makan yang dikukus terus menerus. Sebagai alternatif, pembaca bisa juga memasak makanan yang dimasak dengan cara ditumis.
Menumis makanan membutuhkan minyak goreng yang lebih sedikit. Beberapa sendok makan saja sudah cukup. Tumis daging, pindang masak sarden, cakalang cabe hijau adalah beberapa contoh masakan yang hanya menggunakan sedikit minyak goreng.
3. Menggunakan daun pisang sebagai alas menggoreng.
Daun pisang dapat digunakan untuk menggoreng, namun terbatas pada sekedar menggoreng telur atau ikan, atau ayam. Hasil goreng yang diperoleh tentu tidak sama dengan menggunakan metode deep fry atau menggoreng dengan banyak minyak. Menggunakan daun pisang lebih mirip dengan metode memanggang.