Nabi Sulaiman a.s. menginspeksi pasukannya dan tidak menemukan Hudhud dalam pasukan burung. Tak lama berselang datanglah Hudhud yang mengungkapkan alasannya tidak datang dalam inspeksi tersebut.
Hudhud menyampaikan informasi menarik yang belum pernah terbersit dalam benak Nabi Sulaiman a.s. yaitu tentang negeri Saba' yang menyembah matahari.
Hudhud berupaya menyelesaikan laporannya mengenai peristiwa yang disaksikannya. Ia pun meminta maaf atas ketidakhadirannya dalam inspeksi. Hudhud berhasil menarik perhatian Nabi Sulaiman a.s. dan meyakinkannya sehingga ia selamat dari hukuman.
Baca juga: Belajar Optimis dari Burung Hudhud
Berbagai informasi yang terdengar oleh Nabi Sulaiman a.s. mengenai negeri Saba' yang mengagumkan mampu menguasai hatinya. Nabi Sulaiman a.s. berkata kepada Hudhud, "Akan kami lihat, apa kamu benar, atau termasuk yang berdusta."
Sulaiman a.s. merupakan seorang Nabi yang terhormat, raja yang agung, dengan pasukan yang besar. Nabi Sulaiman a.s. tidak bisa tinggal diam melihat seseorang yang kafir, sedangkan ia mampu menyerukan dakwah kepadanya untuk mengesakan Allah semata. Ia pun memerintahkan Hudhud untuk pergi ke negeri Saba' dan menyampaikan surat kepada mereka.
Kepada Hudhud, Nabi Sulaiman a.s. berkata, "Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan."
Burung Hudhud segera melaksanakan perintah Nabi Sulaiman a.s. untuk membawa surat tersebut ke negeri Saba'. Ia terbang dengan membawa misi penting, mengarungi pegunungan, padang pasir, dan lembah hingga sampai ke negeri Saba'.
Ia melaksanakan perintah Nabi Sulaiman a.s. dengan teliti, dan menjatuhkan surat tersebut ke istana Ratu Saba', kemudian ia terbang ke samping untuk mengamati perkembangan selanjutnya.
Sang Ratu melihat ada sepucuk surat yang datang, lalu ia mengambil dan membukanya. Ternyata itu adalah surat dari Nabi Sulaiman a.s. yang menyeru dirinya serta kaumnya agar meninggalkan penyembahan matahari dan mengajaknya untuk menyembah Allah.
Ratu Saba' pastinya sudah mendengar perihal Nabi Sulaiman, kebesaran kerajaannya, dan keluhuran kedudukannya. Ia menyebut surat tersebut sebagai 'surat yang mulia' karena surat tersebut ditulis pada kertas yang indah, tulisannya indah yang dipenuhi gaya bahasa yang halus dan dibubuhi stempel resmi kerajaan.