Lihat ke Halaman Asli

Gaya Hidup dalam Jejak Digital: Memahami Dinamika Konsumerisme di E-Commarce Melalui Imajinasi Sosiologi

Diperbarui: 30 November 2023   04:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iklan instagram. Dokpri

Feed instagram. Dokpri

   Berbelanja secara online menggunakan aplikasi-aplikasi yang tersedia dalam gadget kita sudah menjadi trend yang sangat umum di masa sekarang, apalagi dikalangan gen Z karena dinilai lebih efisien, lebih bervariasi bahkan perbandingan harganya yang cukup terasa jika dibandingkan dengan offline store. 

   Namun terkadang hal tersebut justru akan membuat tidak kontrolnya kita karena keleluasaan dan banyaknya hal-hal menarik yang ditawarkan oleh online shop. Apalagi dengan adanya iklan-iklan yang ada baik didalam aplikasi maupun diluar E-Commerce itu sendiri, yang kemudian mengakibatkan konsumerisme.

   Saya sendiri merasakan hal tersebut, saya sebagai salah satu orang yang banyak menggunakan sosial media dengan intensitas waktu yang cukup tinggi karena dilingkungan saya hal tersebut merupakan hal yang sangat umum. 

   Saya mengunakan berbagai sosial media yang banyak memuat keseharian orang lain dan gaya hidupnya, salah satunya Instagram. Saya tertarik melihat hal-hal yang menurut saya bisa saya ikuti atau terapkan dalam realita kehidupan saya seperti makeup dan outfit, kebiasaan saya melihat hal-hal tersebut secara otomatis Instagram akan menyediakan feed dengan banyak iklan yang berkaitan dengan hal tersebut.

   Iklan-iklan tersebut secara terus menerus muncul dihome instagram saya sehingga saya tertarik untuk melihat lebih detail pada produk yang ditawarkan, kemudian mulai muncul keinginan membeli produk tersebut walaupun sebenarnya saya sudah memiliki ataupun tidak membutuhkannya namun karena penawaran-penawaran tersebut saya menjadi lebih tertarik untuk tetap membelinya.

   Menurut saya pengalaman tersebut dapat direlevansi dengan teori imajinasi sosiologi oleh Charles Wright Mills karena bisa dilihat bahwa suatu perilaku seseorang tidak hanya melulu pilihan personal, namun juga dipengaruhi faktor-faktor sosial yang lebih besar seperti budaya konsumsi, tren dan pengaruh media sosial yang semuanya membentuk bagaimana gaya hidup individu dan kemudian dijalaninya.

   Mills sendiri adalah orang yang tidak pernah mengesampingkan prinsip psikologis maka dari itu ia mencoba mengaitkannya dengan sosiologis dan structural. Saya mengetahui teori ini dari beberapa bacaan e-jurnal salah satunya "More Than Human Sociology: Pentingnya Peran Materi Dalam Kehidupan Sosial". 

   Mills mangatakan sosiologi imajinasi merupakan suatu cara untuk memahami masalah sosial dalam ruang lingkup yang personal dan public dengan menjadikan sosiologi sebagai sebuah ilmu yang relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Imajinasi sosiologi melibatkan analisis pada hubungann sosial-personal antarindividu (relationship) tetapi juga melibatkan analisis yang luas pada hubungan individu dengan materi yang bersifat imprersonal (relation).

   Teori ini dicetuskan dan besar oleh ilmuan soiologi moderen Charles Wright Mills, Mills lahir di Texas pada 28 Agustus 1916. Mills juga besar di Texas dengan berlatar belakangkan keluarga menengah konvensional dengan ayahnya yang bekerja sebagai broker asuransi dan ibunya mengurus rumah tangga. Pada usianya yang masih 23 tahun Mills sudah menyelesikan studi dengan gelar Master di Universitas Texas

   Kemudian ditahun yang sama Mills juga melanjutkan studinya di Universitas Wiscounsin, disinilah ia bertemu dengan tokoh klasik Hans Gert dan Howard Becker sampai ditahun 1941 Mills meraih gelar Ph.D nya. Kemudian Mills menghabiskan karir karirnya di Universitas Colombia hingga wafat pada 1962 karena serangan jantung. Mills dikenal dengan  anutan teori kritis yang dikutipnya dari Marx dan Hegel, pemikiran-pemikiran Mills berada pada jalan yang berbeda dari ilmu dan teori sosial pada  waktu itu.

   Maka dari itu Mills kurang diterima oleh koleganya yang menganut paham Durkheim dan Parsons setelah sebelumnya permasalahan rumah tangganya yang kurang baik dengan menikah-cerai, menikah-cerai sampai tiga kali. Keterasingannya semakin  terlihat ketika ia menerima Bintang Kehormatan dari UNI Soviet

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline