Lihat ke Halaman Asli

Moderasi Beragama di Tengah Keberagaman Bangsa

Diperbarui: 10 Desember 2021   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Moderasi adalah sebuah kata yang diambil dari kata moderat. Moderat merupakan kata sifat, yang berasal dari kata moderation, yang bermakna tidak berlebih-lebihan, sedang atau pertengahan. Jadi, ketika kata moderasi disandingkan dengan kata beragama, maka istilah tersebut menjadi moderasi beragama yang artinya merujuk pada pengurangan kekerasan atau penghindaran sikap ekstrim dalam praktik keagamaan.

Keanekaragaman budaya, agama, suku, dan bahasa di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan masyarakat multikultural. Keberagaman ini dapat menjadi "kekuatan terpadu" yang mengikat masyarakat, tetapi juga dapat menjadi penyebab konflik antar budaya, ras, suku, agama, dan nilai dalam kehidupan. Untuk menangani isu-isu seperti konflik yang disebabkan oleh keragaman, kita harus mewujudkan perdamaian, keamanan, dan persatuan. Untuk itu, kita perlu menemukan strategi yang tepat, dan strategi yang paling tepat adalah "moderasi beragama".

Moderasi beragama merupakan jalan tengah di tengah keragaman agama di Indonesia. Dalam menyikapi keberagaman, moderasi beragama sangat mementingkan toleransi dan saling menghormati untuk menciptakan kerukunan. Kerukunan dapat diciptakan dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya moderasi beragama. Pemahaman dan pengakuan akan pentingnya moderasi beragama harus dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia.

Moderasi beragama erat kaitannya dengan menjaga rasa persatuan dengan memiliki sikap toleran atau toleran. Nenek moyang telah mengajarkan kita untuk memahami satu sama lain secara berbeda dari kita. Toleransi di sini berarti mu'amalah (interaksi sosial), jadi ada batasan-batasan bersama yang boleh dilanggar atau tidak. Inilah inti dari toleransi, memungkinkan masing-masing pihak untuk mengendalikan diri dan memberikan tempat untuk saling menghormati tanpa diganggu atau diancam oleh keyakinan atau haknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline