Motorik halus banyak ragam dan bentuknya, salah satunya adalah menggunting yang merupakan rangkaian kegiatan setelah merobek dan meremas. Menggunting memegang peranan penting dalam proses pembelajaran anak usia dini, dengan tujuan melatih konsentrasi dan ketelitian anak. (Hamid L, 2020)
(Suratno, 2005) dalam (Nurjani dkk, 2019) menyatakan bahwa kegiatan menggunting membutuhkan keterampilan menggerakkan otot-otot tangan dan jari-jari untuk berkoordinasi dalam menggunting sehingga bisa memotong kertas, kain atau yang lain sesuai yang diinginkan; seperti menggunting yang berpola, menggunting dan melipat untuk membentuk gambar, membentuk pola ataupun yang lain.
Salah satu yang menjadi penyebab kesulitan anak dalam menggunting adalah media yang digunakan sebelumnya menggunakan pola gambar yang terlalu rumit. Hal ini dapat di lihat pada saat kegiatan menggunting, anak menggunting gambar belum rapi dan masih ada bagian gambar yang terpotong. Oleh karena itu berdasarkan identifikasi permasalahan yang terjadi, guru di harapkan mampu mencari solusi dalam mengatasi kesulitan tersebut dan melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak, upaya tersebut di diterapkan melalui pembelajaran PJBL dalam kegiatan menggunting bentuk sayap binatang dan diorama tempat hidupnya dengan media yang lebih bervariasi.
Manfaat kegiatan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan menggunting membuat proyek binatang yang bisa terbang dan diorama yaitu:
- Meningkatkan aspek Nilai Agama dan Moral dengan menunjukkan sikap menyayangi makhluk hidup pada kegiatan memberi makan binatang
- Meningkatkan kemampuan motorik halus anak dalam menggerakkan jari-jarinya pada kegiatan menggunting sesuai pola gambar dan menjiplak bentuk sayap binatang
- Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam memilih ide yang akan di buat dalam karya diorama
- Meningkatkan aspek sosial emosional anak dalam bekerjasama secara berkelompok dalam menyusun proyek diorama yang sesuai
- Meningkatkan kreativitas anak dalam membuat hasil karya binatang yang bisa terbang dan diorama dengan berbagai media yang tersedia.
- Meningkatkan kemampuan bahasa anak dengan mempresentasikan hasil karya yang dibuat yaitu binatang yang bisa terbang dan diorama tempat hidupny
Dampak dari pembelajaran PJBL dalam kegiatan menggunting yang dilakukan adalah:
- Dengan menggunakan media konkret yaitu binatang burung, anak lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran, sehingga bisa berkembang secara optimal
- Dengan menggunakan media TPACK anak lebih bersemangat dan tidak mudah bosan untuk menerima pembelajaran yang diberikan
- Dengan menggunakan media yang bervariasi dapat menarik minat anak dalam mengikuti pembelajaran, sehingga bisa berkembang secara optimal
- Dengan menyusun strategi kegiatan bermain yang inovatif dapat mengoptimalkan perkembangan anak sehingga mudah mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa kemampuan motorik halus anak dapat berkembang dengan baik jika diberikan stimulus yang sesuai dengan tingkat kebutuhan anak, dengan cara menyusun kegiatan bermain yang menarik dan menyenengkan bagi anak serta berulang-ulang secara berkala akan dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H